broken heart

19 1 0
                                    

Keesokan Harinya.....

Ara terbangun dari tidurnya. Ia melihat kesamping tempat tidur Aurell tidak ada. Dan ia berputar lagi dan melihat Aurell yang sedang tertidur di depan laptopnya, Ara langsung menghampirinya.

"Ya ampun, dia sampe ketiduran ngerjain ini" mengubah letak tangan Aurell ke samping.

Ara menuju keluar mengarah dapur, mengambil gelar di rak. Sambil mengisi air putih di gelas. Tiba-tiba Mama dila datang.

"Ehh Ara, kamu mau makan apa? Masi goreng atau mie goreng??" tanya Mama dila.

"Makasih tante, Ara makan apa yang tante buat aja" mengambil gelas yang sudah Penuh.

"Permisi tan, mau ke kamar dulu"

"Oh iya nak"

Ara berjalan ke arah kamar Aurell. Dan langsung duduk di samping nya.

"Rel, bangun.." sambil menepuk pelan punggung nya.

Mata yang terpejam itu, bergerak sedikit dan terlihat pupil mata yang Berwarna coklat.

"Huaaa" membunyikan tangan dan lehernya.

"Nih, minum dulu, lo kan bergadang tdi malam" memberikan gelas kepadanya.

"Makasih.. Ra"

"Kita berangkat jam 10 nanti, lo bisa tidur dua jam. Biar ini gue selesai kan" mengarahkan laptop ke arahnya.

2 jam kemudian

"tok tok"

Pintu Terbuka. Mama dila. Membawa kami 2 porsi nasi goreng dan minuman.

"Nih makanannya sudah siap" membawakan nya di samping Ara.

"Makasih tante, maaf jadi tante yang bawakan" ucap Ara.

"Gak papa nak" ucap mama dila sambil tersenyum.

Ara langsung membangunkan Aurell yang masih tidur.

"Rel bangun, nih udah ada sarapan dibuatin mama lo"

"Huaaaa, gue ketiduran ya? " Aurell bangun dengan posisi duduk.

"Iya, sempet-sempetnya lo gak pindah tidur di kasur"

"Ya habis, gue ngantuk banget"

"Dah, lo makan trus langsung mandi, gue udah tadi pagi" Ara yang masih menyantam makanannya.

Pukul 10.00 pagi....

Aurell dan Ara berangkat dengan mobilnya. Karena hari ini tanggal merah jadi Mamanya gak kerja.

"Huhhhh gue dah lama gak bawak mobil"
Ucap Aurell yang agak gugup.

"Fokus aja bawaknya, rileks pasti bisa"ucapan semangat untuknya.

"Bismillah.. " Aurell langsung mengidupkan mesinnya dan memulai perjalanan. Asekk perjalan kayak jauh aja..

Rumah Aurell ke sekolah agak jauh 25 menit sampai. Jadi sampai di sekolah lebih kurang 10.25.

Setelah beberapa menit mereka sampai di sekolah. Suasanya masih blm ramai. Karena hari libur, hanya anak osis yang datang ke sekolah untuk mempersiapkan acara besok.

Aurell memarkirkan mobil nya di lapangan depan kelas. Bersiap-siap keluar dari mobil.

"Oke udah sampai, yuk keluar Ra" ajak Aurell sambul membuka pintu mobil. Tapi dari jauh Aurell melihat Vandi. Ia ingin menghampirinya tapi langkahnya terhenti karena ia melihat ada seseorang perempuan duduk disampingnya, karena yang perempuan tertutup pohon jadi Aurell tidak melihatnya.

Tapi ketika Ara keluar dari mobil, dia melihat kalau Luna yang disamping Vandi.

Seketika mood Aurell jadi hancur. Dia hanya terdiam dan berjalan menuju panggung.

Di sudut (Vandi dan Luna)

"Oh ya kak besok kita datang jam berapa kak? Eh maksudnya panitia acara? " tanya Luna.

"Ya, lebih baik datang lebih pagi" balas Vandi. Tapi perhatianya teralihkan saat melihat Aurell sedang berjalan menuju panggung.

"Kak, nanti siang makan bareng yuk" ucapnya sambil melihat Vandi yang termenung tanpa mendengarkan perkataanya.

"Kak Vandi" ucapnya sekali lagi.

"Hah, iya iya" karena Vandi tak mendengarnya ia langsung tak sadar menjawabnya.

"Okeh kak, makasih" Luna meninggalkan Vandi saat itu karena saking senangnya.

Di panggung....

"Eh Ara sama Aurell berangkat sama ya?" Rendy memulai percakapan.

"Iya, gue tidur di rumah Aurell" jawab Ara.

Daniel yang sibuk mencat dinding, Aurell yang melihatnya langasung mengahampirinya.

"Pagi Daniel, ada kuas lain? Biar gue bantu cat yang dinding nya masih polos" Aurell berdiri di sampingnya.

"Oh, ada di dekat meja Rel" Daniel menunjuknya. Dan Aurell langsung mengambilnya.

Dari jauh Vandi melihat Daniel dan Aurell sibuk berdua dan mengobrol. Seketika Vandi cemburu, acie ada yang cemburu.

Pukul menunjukan 12.00 siang. Saatnya mereka berisitirahat.

"Kita makan siangnya sama-sama gak? " tanya rendy ke semua yang ada di ruangan.

Tapi tiba-tiba Luna menghampiri Vandi yang masih sibuk memainkan hpnya.

"Kak, kita jadi kan makan di luar?" sambil menarik tangan Vandi dan mengajak keluar ruangan itu.

Ara yang melihat itu langsung mendekati sahabatnya. Ia tau kalau Aurell sayang Vandi. Karen belum pacaran hak apa yang dimili Aurell sampai melarang Vandi dengan cewe lain.

"Gue gak papa Ra" senyumnya terlihat terpaksa, Ara melihat dengan jelas dari matanya kalau ia sangat sedih.

Ara langsung mengajaknya keluar ruangan.

"Ahaiiii capa ni yang sedih? Gak asik kalau cemberut mukanya. Senyum yuk" Ara mengajak Aurell bicara agar ia tak diam dan sedih.

Aurell langsung berjalan menuju mobilnya. Mereka masuk berdua.

Aurell terdiam...

"Cobaan apalagi ini, bencii bangett yang slalu ngasih harapan yang ujung-ujungnya buat sakit hati"

~~~~

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang