"Ngapain gue cemburu, emang gue pacar dia?"
-Aurellia
*Part sebelumnya
"Sini Ra tangan lo" ucap Daniel yang menempelkan Handsaplast ke tangab Ara.
Seketika Daniel menjadi pereda shock Ara. Daniel yang masih fokus mengobati tangan Ara. Ara yang melihat Daniel dari dekat memperlihatkan senyum bibirnya yang tak Daniel sadari.
"Ra, abis ini kasih alkohol ya kalau dah sampai runah" ucap Daniel sambil menatap Ara.
"Makasih ya Daniel" ucap Ara sambil memberi senyuman manis ke Daniel.
***
Aurell dan ara yang sudah menunggu di tepi jalan. Sudah berhenti di depan mereka sebuah mobil berwarna biru. Dan mereka langsung masuk ke dalam taksi itu.
"Langsung ke alamat yang saya kasih tadi ya pak" ucap Aurell sambil mengambil tasnya yang berada di sampingnya.
"Rel, lo tadi liat gak cewe yang pakai hodie putih sama rok hitam pendek?" tanya Ara sambil mengalihkan pandangannya menuju Aurell.
"Liat... Tau gak dia ngelabrak gue. Emang dia siapa?" ucap Aurell dengan nada kesal.
"Dia ngomong sama lo tadi Rel?" tanya Ara dengan nada penasaran.
"Dia datang ke gue, sambil dorong bahu gue. Untung aja gue gak jatuh. Trus dia megang tangan Vandi" ucap Aurell.
"Megang tangan Vandi? Lo gak jealous?" ucap Ara sambil menggoda Aurell dengan menyenggol bahunya.
"Ngapain gue cemburu Ra, emang gue pacar dia?" ucap Aurel sambil melihat sinis Ara.
"Ya gak pacaran sih sekarang. Tapi gak tau besok" ucap Ara.
"Pak berhenti di rumah putih itu ya pak" ucap Aurell sambil mengarahkan tangannya ke arah rumahnya.
"Disini?" tanya Pak supir.
"Iya pak, ini uangnya ya pak" ucap Aurell sambil memberikan selembar uang 50rb dari dompetnya.
Ara yang sudah awal keluar dari mobil itu menunggu Aurell di depan pagarnya. Dan Aurell yang masih menunggu kembalian uangnya tadi.
Aurell keluar dari mobil itu. Dan mengucapkan terima kasih sambik menggerek tangan Ara mengarah ke pintu rumah.
"Tok tok tok" suara yang berasal dari tangan Aurel yang mengetuk pintu rumahnya.
"Hmmmm Mama lo pergi gak Rel?" tanya Ara sambil melihat pintu yang dari tadi tidak terbuka.
"Gak tau, Mama gue gak ada ngasih kabar" ucap Aurell sambil termenung melihat sekeliling rumahnya.
"Jadi gimana nih? Kita nunggu sampai Mama lo pulang?" ucap Ara yang berjalan mengarah kursi yang ada di teras rumah Aurell.
"Gak lah, lo mau nunggu lama. Gue sih No" ucap Aurell sambil memikirkan sesuatu.
"Lo mau liat gak atraksi super hero ceunahhh" ucap Aurell sambil berjalan ke arah jendela.
"Lo mau ngapain Auell?" ucap Ara sambil melongo melihat sahabatnya ini.
Aurell berjalan mengarah ke jendela kamarnya yang tepat ke arah depan tidak jauh dari jalan. Ia membuka jendela dengan jari-jarinya hingga terbuka celah dari jendelanya itu. Karena jendelanya gak pakai terali besi jadi dia bisa melompat dari jendelanya.
Saat kaki Aurell yang sudah sampai di jendelanya.
"Rel, lo kek tarzan fix tinggal kasih sertifikat tarzan cantik" ucap Ara sambil menarik badan Aurell.
Yang tak senggaja kesenggok batu Ara dan Aurell jatuh bersamaan. Tapi mereka tidak merasakan kesakitan. Malah senang kalau mereka jatuh.
"Lo ahh.. Narik-narik badan gue jadinya jatoh. Lo suka ya sama gue" ucap Aurell bercanda.
"Apaaan sih Rel, gini-gini gue normal kali. Dah jelas gue suka sama Da.." ucap Ara yang hampir keceplosan.
"Da... Siapa siapa Ra?" tanya Aurell dengan penasaran sambil memegang bahu Ara yang masih membisu.
"Hmmmm lo cek ponsel lo. Kali aja Mama lo kasih kabar" ucap Ara agar mengalihakan topik
"Aduhhh Ara, lo nih ngapain sih ngomong itu.. Hampir aja lo sebut. Bisa barabe gue" gumam Ara dalam hati.
Aurell mengambil ponselnya dia tasnya dan mengecek, sudah ada pesan dari Mamanya dan sempat menelpon.
"Ra, mama gue agak telat pulang katanya itupun kalau sempat pulang. Soalnya ada acara mendadak di rumah saudara gue. Kayaknya Mama gue pulang nya besok malam. Jadi kita berdua jagain rumah. Lo engga apakan nginap 2 hari?" ucap Aurell.
"Kayaknya boleh sih. Lagipun bsk minggu kan?" jawab Ara.
"Trusss.. Kata mama gue kunci rumah ada di pot kecil dekat kursi gue" ucap Aurell sambil mengarah ke arah pot ya g menyembunyikan kunci rumahnya itu.
"Tuhkan, lo gak ngecek ponsel lo. Percuma lo cape-cape manjat ala tarzan" ucap Ara sambil menyusul Aurell yabg sedang membuka pintu rumahnya.
***
Aurell dan ara menuju ke kamarnya.
Dan mereka bersih-bersih dan mengganti baju dengan baju tidur."Hmmmmm Rel, gue bosen. Main TOD yuk" ucap Ara sambil berdiri dari kasur Aurell.
"Hmmm boleh jugak tuh" ucap Aurel sambil mengambil pena dari meja belajarnya.
"Jadi gue akan puter pena ini. Siapa yang berhenti pena tepat di lo atau gue akan TOD" ucap Ara sambil memegang pena di atas kertas putih.
"Oke..." ucap Aurell dengan nada siap.
Pena itu berputar di hadapan mereka berdua. Dan yappp pena itu berhenti di hadapan Aurell.
"Yah, gue aja.. Trusss" dengan ekspresi yang kesal.
"Lo mau Truth atau Dare?" tanya Ara.
"Gue lagi malas jujur-jujuran Ra" ucap Aurell sambil mengambil bonekanya.
"Jadi lo pilih Dare kan?"
"Iya, Darenya apa?" tanya Aurell.
"Lo harus telfon Vandi terus ajak jalan!! Gak mau tau lo harus telfon" Ara yang sudah mengambil duluan ponselnya. Ia mencari kontak Vandi dan menelponya.
"Yah.... Udah kepencet. Sorry Aurell" ucap Ara sambil memberi ponselnya yang sudah di angkat Vandi.
"Van lo besok ada waktu gak?" tanya Aurell.
"Emang ngapa lo nanya itu?" jawab Vandi.
"Besok bisa jalan gak?" tanya Aurell dengan menutupkan matanya sambil memegang rambutnya.
"..
****
Kepo ya? Apa yang di jawab oleh Vandi.
Pengen tau gak?
Mau tau apa mau tau banget
Hehehehe...
Tenang part selanjutnya bakalan kalian dapatkan jawabanya..
Jadi jangan lupa cek terus ya..Jangan lupa kasih vote
Aku bakalaan sering upload kalau kalian semangat kasih vote dan bisa share kan wattpad aku ini..Btw udah Part 35 aja
Tapi tenang masih banyak Bab yang membuat kalian bingung dan harus di baca sampai habisSalam manis
Jejes✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...