Flashback

92 16 1
                                    

Jika akhirnya engkau ingin singgah dan manaruh luka...

Lantas mengapa engkau memberikan harapan dari awal?

Dan hati tak sebercanda itu, yang mudah engkau sakiti, dan engkau sembuhkan

Ibarat kaca yang masih bagus dan rapi , lalu engkau jatuhkan ia ke lantai

Apakah engkau lihat , apa yang terjadi?

Apakah bisa, engkau memperbaiki nya seperti semula?

Apakah bisa, engkau menghilangkan bekas retakan di kaca itu?

Engkau bisa memperbaikinya tapi tidak akan bisa menyembunyikan bekas retakan nya.

~~~~~

Flashback on....

Jadi alasan tersendiri gue pindah sekolah karena cowo itu, yang nyamperin gue semalam, berharap gue bisa maafin dia,dan balik ke dia seperti dulu.

Saat itu, gue masih kelas 1 SMA, baru masuk di sekolah itu, dan dia abang senior gue di basket.

Nama dia Aldo, tinggi, ganteng, anak Osis, dan kapten basket,termasuk cowo yang banyak di taksir di sekolah itu. Entah kenapa ia bisa kesambet suka sama gue. Jadi awal dia kenal gue, gara-gara gue ama teman gue main TOD. Saat itu, lagi ada rapat guru di sekolah, jadi siswa siswi di sekolah itu bebas ngapain aja, asal gak cabut. Jadi gue sama teman gue lagi main TOD. Sambil main dan ngeliatin anak basket. Ya, gue suka liat anak basket, karena papa gue anak basket dan kadang gue main sama papa gue di rumah.

Jadi pas gue kenak gue harus milih T apa D. Trus karna gue malas di kepo-kepoin jadi gue pilih "dare". Dan disitu lah awal mulanya. Gue disuruh sama temen gue bilang ke aldo.

"Kak Aldo, kakak ganteng banget , Aku suka sama kakak". Haduh gue denger nya aja geli, Apalagi ngelakuinya, tapi dari pada gue traktir teman gue, Auto habis uang gue untuk sebulan. Lebih baik gue ikutin aja.

Dengan gaya yang sok berani, padahal dalam hati gue malas banget bilang itu ke cowo, paling anti, tapi gue beraniin aja dari pada gue traktirin mereka, bagus uang nya gue tabung.

Sampai di lapangan....

"kak Aldo"panggil ku masih dengan suara kecil. Yaa, gue masih gak berani nyapa kakak kelas, gue cuma tau nama nya aja. Tapi pas gue panggil. Kakak nya gak nyaut. Dan gue panggil sekali lagi.

"kak... Aldoooo"dengan nada yang besar gue panggil dia. Sambil melihat teman gue yang udah memperhatikan gue dari tadi.

"Dia gak dengar gue"sambil liat teman yang bilang itu.

"Udah cepetan aja,panggil sekali lagi" sorak temen-teman nya.

Gue berlari agak berdekatan lagi dengan lapangan.

"Duh.. bisa ilang kekaleman guee, kalau gini nih" batin Aurell.

"Kak Aldo"ucap Aurell sekali lagi. Gue harap dia dengar kali ini, batin Aurell.

Di lapangan Aldo merasa ada yang memanggil nya daritadi tapi masih terlihat tidak jelas, hingga Aldo membalikan badan dan melihat seorang cewe yang tegak di sudut lapangan.

Ketika Aldo menghampiri perempuan itu. Bola basket terlempar dan mengarah ke arah Aurell.Tapi untungnya ada Aldo disana, dia langsung mengambil bola yang hampir kena kepala Aurell.

Disaat itu juga Aurell tidak sengaja melihat mata Aldo, mereka berdekatan sampai-sampai Aurell memundurkan langkahnya dan hampir jatuh. Tapi ia terjatuh ke pelukan Aldo. Mata mereka berdua sambil bertatapan ,seketika Aurell tersadar dan langsung berdiri.

"Ada apa?" tanya si Aldo.

Karena gue udah deg-degan abis, muka gue sampai merah karena malu, mulut gue udah bisu buat bicara, yang gue pikir saat itu gue malu banget. Dan gue langsung tinggalin dia, dari lapangan itu.

Singkat cerita

Karena gue satu eksul basket sama-sama kayak dia. Gue lebih sering ketemu dia. Tapi kami berdua jarang komunikasi. Cuma liat liatan aja. Sampe ketika kawan-kawan aldo mengganggunya.

"Aldo, lo kapan nembak Aurell, udah sering ketemu tapi lo malah gak nembak-nembak"ucap Fadil, teman nya Aldo.

"Gak laki lo al"ucap salah satu temen nya Aldo.

Pas itu gue denger mereka ngomong-ngomongin gue, tapi masih samar-samar. Sampai ketika hari itu tepat hari sabtu. Aldo dan teman-teman nya nunggu di depan kelas gue. Hari itu dia nembak gue. Ya gue terima, karna gue jugak udah lama suka sama dia, tapi ya gue sok jual mahal. Jadi hari itu gue seneng banget. Tapi salah satu resiko pacaran sama anak famous di sekolah itu, gue di sinis-sinisin ama kakak kelas karena mereka gak suka, ada yang dekat sama cowo yang dia suka.Biasalah setiap sekolah juga pasti gitu.

Gue pacaran sama Aldo udah 9 bulan, cukup lama kami berdua berhubungan, walaupun hubungan gue sama Aldo banyak yang gk suka tapi gue sayang banget sama Aldo.

Sampai suatu ketika, Aldo mulai ngejauh dari gue, gak ngasih kabar, kalau gue chat pun balas nya cuek banget. Ya, gue sebagai pacar nya berhak tau masalah kami berdua. Dan saat itu gue ke kelas dia pas pulang sekolah. Gue tahu kalau Aldo pasti masih main basket di sekolah, karena biasanya mereka pulang lebih lama karena ada latihan basket.

"Kak Fadil, ada kak Aldo kak" tanya ku ke kak Fadil, temen nya Aldo.

"Dia lagi di wc Rel" jawab Fadil.

Gue nunggu dia, sambil liatin orang main basket. Gue suka banget liat orang main basket,lebih seneng lagi kalau gue dah main basket, gue lupa waktu entah kenapa sesenang itu sama basket. Tapi tiba-tiba Aldo menarik tangan gue , dan membawa ku kesuatu tempat.

"Ngapain kesini?"tanya Aldo sambil melihat gue sinis, gak biasanya dia begini sama gue.

"Kak Aldo, kakak kok sekarang udah mulai cuek sama Aurell kak?"tanya Aurell.

"Lo pikir aja sendiri"jawab Aldo.

"Aurell gak tau apa-apa kak?kakak ada masalah ya?kok gak cerita ke Aurell?" tanya Aurell yang hampir menangis saat itu.

"Lo tau kan gue cemburu liat lo sama Rian, tapi lo masih aja deket sama dia, lo gak ingat kalau gue pacar lo, kok kegatelan banget sih jadi cewe, tingkah lo itu persis kayak cabe! Murahan tau lo! Udah gue gak mau lagi lanjutin hubungan kita, emang lo aja yang mau sama gue, masih banyak yang ngantri yang mau sama gue, tapi lo merasa gue gak spesial bagi lo, gue dah capeee rel, nengok sifat labil lo, udah gue mau latihan lagi" Ucap Aldo yang sama sekali melihat Aurell.

Aurell yang saat itu masih menahan air mata nya keluar. Jadi pecah karena tidak biasa nya Aldo berbicara kasar sama Aurell.

"Kak, itu temen Aurell kak, Aurell cuma sayang sama kakak"sambil meraih tangan Aldo. Tapi Aldo melepaskan nya.

"Udah Rel, gue gak mau dengar penjelasan dari lo" Aldo meninggalkan Aurell yang sedang menangis saat itu.

Orang yang dia cinta, dan sayang itu, yang membuat hati nya semakin tergores, karna kalimat yang Aldo katakan tadi. Aurell tak tahan dengan semua yang Aldo ucapkan kepadanya. Ia mengambil telpon yang ada di saku rok nya dan menelpon Bella teman nya agar menjemputnya di sekolah. Ia melihat lengan baju nya sudah dipenuhi air mata.

Aurell hanya menduk dan membiarkan air mata ini jatuh di kain bajunya yang sudah basah karena air mata, sehingga membuat bajunya basah penuh air mata. Sejak saat itu Aurell tidak akan mau bertemu dengan Aldo , yang sebenarnya Aurell masih sayang dan masih ingin bersama Aldo. Tapi kata-kata yang ia lontarkan ke Aurell itu tidak bisa di maafkan. Setelah semester baru Aurell pindah kesekolah barunya dan memulai lembar baru.

Orang yang amat kita cintai adalah orang yang mudah membuat kita terluka

Karena di titik itu kita dapat menangis tanpa henti atau bahagia sebahagia mungkin.

Karena jika kau jatuh cinta,berarti kau siap untuk patah hati.

- AURELLIA PRICILLA

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang