"Ada hati yang masih belum berani membuka hati.
Karena dulu yang pernah menganggap seseorang itu istimewa. Tapi akhirnya menaruh luka"****
Part sebelumnya....
Mereka berdua sembunyi di sebalik mobil agar tidak ketahuan oleh seseorang.
"Dia... Dia?? Dia siapa ya?" gumam Ara dalam hati.
"Haduhh dia jalan kesini lagi. Ahhh" cetus Aurell sambil menutupkan mukanya dengan tangan.
"Siapa siii Rel?" tanya Ara yang ingin tahu siapa yang Aurell bilang.
"Tuh dia tu...." Aurell yang menunjuk ke arah seorang cowo yang masih berjalan di lapangan.
*****
"Yang ngarah ke sini Rel?" ucap Ara sambil mengarah melihat Aurell dan cowo itu.
"Iyaaa Raa.. Malas sebenarnya gue ketemu dia suwer" dengan menunjukan dua jarinya dan memejamkan mata.
"Putra??? Sejak kapan lo dekat sama dia?" tanya Aurell dengan nada kebingungan.
"Mana tau gue.. Tadi sok sksd dia sama gue pas gue di jemur di lapangan" ucap Aurell.
"Hahahha... Oiyaaa gue lupa kalau lo tadi di hukum" Ara yang menyenggol bahu Aurell dan tertawa.
"Oh.. Suka lo gue di hukum... Ampun gak mau gue telat bangun lagiii" ucap Aurell sambil memegang rambutnya.
"Trus tadi pagi lo berangkat sama siapa?" tanya Ara.
"Sama Vandi. Trus dia yang bangunin gue kalau dia gak datang tadi.. Dah molor gue sampe siang Ra.." jawab Aurell sambil mengintip dari sela-sela mobil.
"Hahahhaha di jemput sama Vandi lu yak.. Hati hati lu suka mampus" ucap Ara sambil menepuk pundak Aurell.
"Apaaaan si lo. Gak mungkin lah.... Gak tipe gue" ucap Aurell.
"Rel, dia kesini mampus lu, gue cabut pulang udah di telpon sama Nyokap" Ara meninggalkan Aurell sendiri di samping mobil itu.
Tapi tiba-tiba mobil tempat Aurell bersembunyi itu maju dan Aurelk terlihat dan ketahuan oleh Putra.
Putra menghampiri Aurell...
"Aurell..." sapa Putra.
"Iya, ada apa putra?" jawab Aurell.
"Lo gue cariin di kelas gak ada.. Pas cek di lapangan juga gak nampak kata temen lo. Lo udah keluar kelas dari tadi" jelas Putra.
"Ehhhhhh.. Iyaa Put. Ngapain lo nyari gue" tanya Aurell.
"Gue mau ngomong sesuatu Rel" ucal Putra sambil meraih tangan Aurell.
"Perasaan gue gak enak nih. Ngapain dia pegang tangan gue sgala lagi... Haduhh" guMsm Aurell dalam hati.
"Lo ikut gue ya di taman belakang" meraih tangan Aurell dan mengajaknya ke arah taman sekolah..
Hari itu sudah agak sepi karena dari tadi sudah bunyi bel pulang sekolah. Sisanya ada yang masih sibuk di kelas atau eksul.
****
Taman belakang..Aurell yang masih kebingungan dengan tingkah Putra sambil mengajaknyaa ke taman belakang.
"Kenapa Putra?" tanya Aurell.
"Gue mau ngomong sesuatu Rel" ucap Putra dan melihat sekeliling taman yang saat itu mereka hanya berdua di sana.
"Ya.. Ngomong aja" jawab Aurell yang mengatakan di dalam hati "kenapa sih?"
"Ehh... Btw lo tadi ngapain ngumpet di samping mobil?" tanya Putra mengalihkan pembicaraan.
"Hahahhaa gue tadi lagi nyari gelang gue jatut mungkin ada di situ" Jawab Aurell dengan nada gugup.
"Kirainnn mau main petak umpet" ucap Putra bercanda.
"Yaelahh kayak Mkkb yak masa kecil kurang bahagia hahaha.." jawan Aurell yang memgeluarkan lelucon.
"Jadi gini Rel, gimana ya bilangnya susah banget kalau di bilang" ucap Putra sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
***
"Van, lo pulang sama siapa?" tanya Rendy dan Daniel."Rencana pulang sama Aurell" jawab Vandi.
"Lo pacaran sama Aurell?" tanya Rendy.
"Kok lo bisa pulang sama dia Van?" tanya Daniel.
"Yaelahhhh bercanda lo ahh... Gue gak suka sama dia. Tadi pagi aja dia berangkat sama gue terus kami telat keciduk sama pak Odi trus di hukum hormat bendera sampai istirahat"
"Trus keadaan Aurell gimana?" tanya Daniel.
"Ya mana gue tau. Gue kan gak cowonya. Paling tuh si Putra yang nempel-nempel ke dia" Ucap Vandi.
"Lo ada liat Putra gak tadi?" ucap Aurell.
"Enggak" ucap serentak Vandi dan Daniel.
"Tadi gue liat dia pergi sama cewe di taman belakang" ucap Rendy.
"Serius lo" ucap Vandi sambil melotot
"Ngapain tuh Putra sama Cewe?" gumam Daniel.
"Iyaa masak gue bohong" ucap Rendy.
"Ke Taman belakang yuk..." ajak Vandi.
****
Taman belakang Aurell dan Putra..Putra meraih kedua tangan Aurell dan menggengamnya dan keluar tangan kirinya memegang sepaket bunga mawar merah.
(bunga mawar merah suatu tanda cinta.. Yang berarti bahwa ku cinta padamuuuu) yah.. Kebawanya nyanyi lagi.. Okeh fokus-fokus."Ini apaaan?" Tanya Aurell.
>(Lo nanya lagi. Ya bunga lah masa biji karet" duh ngegas Putra) tapi boong..
"Itu untuk lo. Gue mau nanya sesuatu dengan cara lo ambil bunganya kalau lo setuju tapi kakau enggak sebaliknya.
***
Trio serangkai yang berlari dan sampai di taman belakang. Terlihat jelas di sana ada Putra dan seorang perempuan yang tertutup oleh Putra."Vandiiiiii lo kencang amat larinya. Gantiin power rangers kali, soalnya gak ada lagi tuh di tv" ucap Rendy.
"Siapa yah cewe itu?" tanya Daniel sambil memegang dagunya.
"Hahaha Putra mah Fakboy, yang jelas lah nembak cewe. Gak nampak dia ngasih bunga, tapi siapa ya?" ucap Vandi.
"Hmmmmm.. Gue tau siapa... Sumpah gue tau" ucap Rendy dengan nada terkejut.
"Aurrell??????" jawab tiga serangkai serantak.
Seketika Aurell dan Putra menoleh dan mencari sumber suara itu...
***
Hiii gais...
Ini udah part ke 30..
Kira kira kelanjutannya apa yah???
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...