Tiba-tiba ada yang memukul bahu Ara yang membuatnya terkejut...
"Baaaa ketauan kan lo, lo yang bucin ama Dann... " tangan Ara yang cepat menutup mulut Aurell.
"Hampir kebuka coki gue lo buat ya" ucap Ara..
"Hahhaa maap, yaudah ke kelas yuk ngambil tas. Lo tidur rumah gue yuk ra biar besok berengkatnya sama-sama" ajak Aurell sambil berjalan.
"Lo izinin ke mak gue ya, sambil ngambil baju" balas Ara sambil mengejar Aurell.
Setelah mengambil tas. Mereka berjalan menuju pagar sekolah. Ketika Ara menelpon mama dan papanya tak ada satupun yang menjawabnya.
"Rel, gak ada yang ngangkat telpon gue, jadi gimana nih?" Ucap Ara yang masih melihat ke arah layar ponselnya.
"Coba gue telpon abang gue" mengeluarkan hpnya sambil mencari kontak abangnya"
"Titttttt" nada telpon masuk.
"Bang lo bisa jemput gak?"
"Abang dimana?"
"Oh yaudah deh"
Aurel menutup telponnya.
"Abang gue lagi kuliah bareng temenya, jadi gak bisa jemput"
"Naik ojek online aja?"
Tiba-tiba datang seseorang yang menghampiri mereka...
"Biar gue yang antarin, gimana? " Daniel tiba-tiba datang dan mengejutkan mereka berdua.
"Lo ngagetin Daniel" ucap Aurell sambil tertawa.
"Emang gak papa?" tanya Ara
"Gak papa, emang mau kemana? " tanya Daniel.
"Ke rumah mertua lo" ucap Aurell menggangu.
"Ke rumah Ara?"
"Iya"
~~~
Di perjalanan sekita 20 menit mereka sampai di rumah Ara.
Ara yang berjalan kesana kemari tidak jelas. Mencari kunci yang ntah di mana ia letak. Dan seketika ingat kalau kuncinya di bawah pot bunga.
"yeah, ini dia dari tadi di carik, bikin pusing aja" sambil membuka pintu rumanhya.
"Lo pun lucu, letak kunci di pot, pakai lupa sgala" Aurell tertawa meledek temannya.
"Yuk masuk Daniel, Rel" ajak Ara sambil berjalan masuk ke rumah.
"Gue tunggu di luar aja" balasnya
Aurell segera masuk dan mencari kamar Ara.
"Lo kasih minum kek apa kek ke Daniel, segan dong kan dia yang ngantar kita" ucal Aurell yang duduk di tempat tidur Ara.
"Ohh iya ya sebentar"
Ara berjalan ke dapur mengmbil minuman dan membawa cookies untuk Daniel.
"Nih, dimakan ya ampe habis, gak mau tau jangan sampe bersisa" langsung meletak makanan minuman ke meja di samping Daniel.
"Makasih Ra" balas Daniel sambil tersenyum.
Setelah Ara selesai berkemas. Mereka keluar dan langsung menuju ke rumah Aurell.
"Maaf ya Daniel, kami.. Ngerepotin" Ara merasa bersalah karena merepotkan Daniel.
"Ah gak papa kok, santai aja" balas Daniel.
Nih udah sampai.
Merek berdua turun dari mobil.
"Daniel, gak mampir ke rumah dulu? " tanya Aurell.
"Oh makasih gak usah Rel, gue langsung pulang aja" jawabnya.
"Hati-hati Daniel" Ara sambil melanbaikan tangannya. Dibalas dengan senyum oleh Daniel.
"Engga ngefly kan Ra? Masih aman? " tanya Aurell yang mulai menggangu Ara yang mulai bucin.
"Hahhhh kenyang gue dari tadi liat senyumnya Rel" Tak sadar.
Aurell mencubit pipi Ara yang masih di dua khayalan. Agar segera tersadar.
"Cepat sini masuk ke rumah"
"Tungguin dong"
........
Malam harinya...
"Haduh, kenapa gue harus jadi sekre, males banget" masih baru membuka laptopnya tanpa semangat.
"Dah jelas Vandi ketuanya, ya emang cocoknya lo yang jadi sekre, emang mau Luna yang gantiiin? Nanti nangesss" ledek Ara.
"Serah lu dah, gue mau ngerjain dulu, mata gue mau mulai ngantuk nih" ucap Aurell sambil meminum kopi.
Beberapa lama kemudian.
Ara tiba-tiba terbangun, melihat sahabatnya yang belum selesai mengerjakan tugasnya.
"Rel, udah lanjut besok lagi aja, ini udah malem" ucap Ara sambil memeluk guling.
"Iya.... Kalau gue dah siap gue langsung tidur" balas Aurell.
Ia melanjutkannya yang saat itu pukul 02.00 pagi.
Ke-esokan harinya.....
~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...