Cerita Sebelumnya
"Rendy" aku melambaikan tangan agar dia melihat.
Rendy memutarkan kepalanya melihat sekitar dan yap ia melihatku.
"Iya ada apa Rel?" ia berjalan ke arah ku dan bertanya.
"Hmmm.. Lo liat Vandi gak?" tanya ku yang sudah tak sabar karna dari tadi menunggunya.
"Gue kira dia pulang bareng lo, eh tapi tadi gue liat luna nunggu di depan kelas kita. Trus Vandi langsung pulang" jawaban dari mulut Rendy membuat ku kesal. Sampai ku meninggalkannya begitu saja.
Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Dengan langkah kakiku yang begitu cepat. Aku kesal sekali saat itu. Kenapa ia tak menghubungiku dan membiarkan aku menunggu.
*****
Aku langsung menghubungi Mama, untuk menjemputku.
Setelah aku menghubungi Mama. Tak sengaja Daniel lewat di depan ku. Aku bingung gimana caranya biar Daniel gak liat aku.
Aku membalikan badan mengarah ke arah lain. Agar Daniel tak menyadari kalau aku disini.
Daniel melewati ku. Dan perasaan lega yang menghanpiriku. Tak lama mobil hitam sudah berada di depanku. Yap itu Mama.
Aku berjalan ke arah mobil. Membuka pintu kiri dan segera duduk di samping Mama.
Yang aku harapkan, jangan sampe Mama bahas Vandi dulu. Masih merasa geram melihat tingkahnya yg berubah-ubah.
"Kok gak pulang bareng Vandi Rel?" dan pertanyaan yg tak ku suka itu terlontar.
"Dia pergi duluan, gak ngasih tau jugak. Udah mah.. kesel liat nya". Sambil memperlihatkan raut wajahku yang berubah kesal.
Di perjalanan
Termenung dan melihat pinggiran jalan yang dipenuhi penjual kaki lima.
Tanpa sengaja aku melihat mobil Vandi. Dan tepatnya ia bersama Luna yang keluar Dari toko roti.
"Haahhh" berkutik di dalam hati terkejut, kesal dan marah.
"Kenapa dia tak mengabari ku, kalau dia pergi bersama Luna. Kalau emang gak serius mau deket, yaudah gak usah kasih harapan.
"Pantes saja cewe banyak yg deketin" mukaku berubah menjadi monster seketika. Tersadar, aku siapanya dia Bambang:)
***
Sampai di rumahAku langsung berjalan menuju kamar kesyangan. Meletakan tas di kursi dan menganti baju menuju kamar mandi..
Lega habis cuci muka. Karna gabut aku nonton film comedy biar mood kembali lagi.
Mataku mulai tak berdaya. Sekejap terlihat gelap gulita dan membuatku terbaring di atas tempat tidurku yang empuk..
Tersenyum..
Hp ku bergetar dengar rasa terkejut merusak mimpiku memeluk zayn..
Meraba-raba kasur ku yang ntah kemana hpku berada.Membuka ponsel...
Sudah ada notifikasi ada seseorang yg memenuhi layar hpku. Siapa lagi kalau bukan tidak mood untuk pulang.Aku hanya melihat pesan yang sudah dikirim olehnya. Karena sudah tak mood aku tidak membalas pesanya. Aku melanjutkan tidur nyenyak ku kembali.
~~~~
Nada dering alarm ku berbunyi. Aku terbangun, dan melihat layar hpku. Menunjukan bahwa hari ini waktunya istirahat dari beban sekolah..
Menanti nanti hari minggu, dan esoknya beraktifitas seperti biasa. Aku mematikan alaram dan melanjutkan tidur nyenyak ku sampai puas.
Tiba-tiba terdengar suara dari pintu. Sepertinya itu Mama. Ia masuk dan membuka gordenku. Menyebabkan cahaya yang membuat mataku terpaksa terbuka dan merengangkan badan sambil ngeles-ngeles manja.
"Bangun udah pagi, cuci piring nyapu rumah jangan lupa. Ini hari minggu gak ada malas-malas ya Rel" sambil mengoyangkan badanku. Dan mencium kening ku.
"Huaaaaa Mama masih ngantuk ini, kan jarang-jarang bisa tidur pagi lama" membuka mata mencari mama yang tegak tepat menutupi gorden itu.
"Anak gadis,gak bole bangun siang bersihkan rumah habis itu mandi ya" Mama meninggalkan air minum di meja kecil tepat di samping tempat tidurku.
"Mager banget bangun pagi hadoohh... Dahla bangun bangun rel"aku berdiri ke arah meja dan duduk meminum segelas air putih setelah bangun pagi.
Masih setengah sadar, aku keluar berjalan ke arah dapur sambil mencari wc untuk cuci muka. Setelah membersihkan muka aku kembali ke kamar lagi mencari ikat rambut setelah menyisir rambut.
Tapi dari arah ruang tamu. Aku melihat Vandi. Tapi gak mungkin kan minggu pagi dia kesini ngapain coba. Tanpa perduli aku langsung ke kamar.
"Aurell" ia meraih tangan ku, tapi aku hanya terdiam melihatnya dan melepaskan tangannya.
Aku berjalan ke kamar dan menutup pintu kamar.
"Vandi, biasa baru bangun masih belum sadar, jadi bawaannya marah-marah" mama membawakan secangkir teh untuknya.
"idihhh ngapain coba ke rumah pagi-pagi, udah bentuk kayak gembel acak-acakan lagi.. Malu guee ahghhhh" sambil memegang kepala ku.
Aku keluar menuju dapur untuk menyuci piring. Tapi tiba-tiba Mama datang.
"Udah Rel, biar mama aja yang nyucuin piringnya. Kamu siap-siap aja udah ditungguin tuh sama Vandi" aku terdiam dan mendengar mama bicara.
Aku melangkah menuju ruang tamu.
"Ngapai lo kesini? Kayak gak ada tempat lain ada untuk singgah? " ku perlihatkan mata sinis ku melihat dia masih meminum teh buatan mama."Ya gue kesini singgah mau cari hari gue yang ilang satu, ehh ternyata disini lagi marah" memberikan senyuman manis sampai aku tak tahan melihatnya.
"Hmmm"
"Udah mandi sana, nak gadis blm mandi. Nih hari minggu tau, gue tunggu disini"
"Ahh sudahla"aku meninggalkan nya dan langsung menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap.
Aku membuka lemari baju. Memikirkan nya dan masih termenung...
Tapi tiba-tiba mama datang ke kamar ku membawa gaun putih sepanjang lutut. Seketika aku melihatnya langsung menyukainya dan menghampiri mama..
"Nih ada baju mama dulu waktu pdkt sma Papa, bagus kan bajunya masih cantik lagi. Kamu pakai aja" memberikan baju itu kepadaku.
"Asihh baju pdkt inih hahaha gak nostalgia mama"
"Hahahah udah pakai aja"
Aku mengambil nya dan mencoba nya. Aku terkagum-kagum melihat baju yang di berikan mama. Kayak Princess-princes gitu caelah.
Aku mulai mendandani wajahku. Dengan foundation dan sedikit blush on pink gelap di kedua pipiku. Tak lupa memberi liptint di bibirku.
Mengambil tas hitam yang tergantung di samping lemari. Dan memakai parfum kesukaan ku.
Aku keluar mencari mama.
"Cantik bgt anak gadis mama" ucap mama memujiku.
Tepat di ruang tamu tiba-tiba vandi menghampiriku....
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...