Setelah bertemu dengan ibu Bella dan Andi. Aurell pamit dengan kedua anak itu dan memeluknya. Terlihat dari wajah mereka bisa senang bertemu dengan Aurell.
"Judes-judes lo baik hati ya Rel? Gak salah hati gue milih lo" gumam Vandi dalam hati. Sambil mengajak Aurell utuk pulang.
~~~~~
"Rel cepetan keburu magrib entar" ucap Vandi sambil menunggu Aurell di deoan pintu mobil. Sambil menyandarkan tangannya di mobilnya.
"Iya tunggu bentar" Aurell yang terpaksa melepaskan pelukan dari kedua anak itu sambil melambaikan tangan nya untuk meninggalkan mereka.
"Kak Vandi sama kak Aurell pulang dulu ya" ucap Vandi sambil melambaikan tangan nya di depan mobilnya.
Aurell segera masuk ke mobil Vandi. Dan Aurell duduk di belakang. Sambil mengecek handphonenya.
"Rel, lo bilang tadi mau duduk di depan" ucap Vandi sambil mengarah ke Aurell yang sedang mengecek handphonenya.
"Iya, bawel lo" ucap Aurell, yang melangkah keluar, agar ia berpindah ke depan tepat di samping Vandi.
Ketika Aurell pindah ke samping Vandi. Terlihat keheningan di dalam mobil itu. Mereka berdua tidak ada memulai percakapan. Hanya saja mereka sibuk sendiri. Sampai...
"Rel, rumah lo dimana?" tanya Vandi yang masih sibuk mengemudikan mobil nya.
"Di gang slamet dekat mesjid itu" ucap Aurell sambil melirik Vandi.
"Oh, shareloc ke handphone gue biar gue gak bingung" jawab Vandi sambil memberinya handphone nya ke Aurell.
"Nih, udah 15 menit lagi paling nyampe" jawab Aurell.
"Oh ya lo emang suka sama anak kecil ya? Kok bisa langsung deket lo sama adek- adek tadi?" tanya Vandi
"Ya, sepupu gue banyak yang masih kecil, jadi kalau gue ngumpul keluarga ya main sama mereka" jawab Aurell sambil menunjuk arah rumah nya yang hampir sampai.
"Mantap juga yak, bisa jadi calon ibu yang baik donk" jawab Vandi yang mukai menggangunya.
"Van, itu rumah gue, yang cat rumahnya warna cream" jawab Aurell sambil menunjuk ke sebuah rumah yang dimiliku oleh Aurell. Gak punya dia gais tapi orang tuanya.
Vandi memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Aurell. Karena Vandi menghidupkan klakson mobilnya. Penghuni rumah Aurell ada yang keluar membuka pintu.
"Vandi!!!! Lo berisik banget nanti orang keganggu dengar bunyi klakson lo" ucap Aurell yang hampir kesal sambil menaikan salah satu alisnya.
"Ya gue kan mau tau rumah lo, jadi orang di rumah lo keluar izinin gue masuk" ucap Vandi sambil keluar dari mobilnya.
Tiba-tiba..
"Eh Aurell udah pulang sayang, kamu pulang sama siapa?" tanya seorang perempuan yang masih memakai baju daster yaitu Mamanya Aurell.
"Sama temen mah" jawab Aurell dengan nada malas.
"Mana temenya, suruh masuk Rel" ucap Mamanya sambil membuka pintu lagi.
Vandi melirik Aurell dengan kedipan mata. Dengan tanda bahwa dia diperbolehkan oleh Mamanya untuk masuk ke rumah sederhananya.
"Apaaaan lo kedipin mata ke gue" ucap Aurell judes sambil pergi ke arah pintu rumahnya.
"Oh mata gue kelilipan tadi, soalnya di depan mata gue tadi ada Mama mertua, asekkkk" ucap Vandi sambil mengoyangkan badanya.
"Sekali lagi lo ngomong gue usir lo ya" ucap Aurell sambil memegang sepatunya untuk bersiap-siap melemparkanya ke arah muka Vandi.
"Gue gak ngomong, tapi tadi ada Mama mertua heheww" jawab lagi oleh Vandi yang membuat Aurell kesal.
"Ihhhhhj gue tampol lo pakai selalu gue, biar berbekas ke muka lo" ucap Aurell yang menjatuhkan Sepatunya kembali.
"Aurell suruh masuk temenya" ucap Mamanya dari dalam rumahnya.
"Mama mertua gue nyuruh gue masuk, jadi gue boleh kan masuk?" sambil melangkah kan kakinya ke pintu Aurell.
"Yaudah cepetan masuk, bawel banget lo" ucap Aurell sambil mendorong badan Vandi.
Di ruang tamu...
Aurell sampai di rumahnya. Ia berlari kecil ke arah kamarnya untuk mengganti bajunya. Dan sekarang Vandi sudah berdua di ruang tamu bersama Mamanya Aurell.
"Nak, kamu namanya siapa?" tanya Mama Aurell yang duduk di depan Vandi.
"Nama saya Vandi Anggara tante" jawab Vandi dengan nada gugup.
"Aurell kamu kalau sudah siap ganti baju, buat minuman ya buat Vandi" ucap Mamanya
Aurell yang sudah siap mengganti baju. Menuju dapur untuk membuatkan Vandi minuman. Sementara di ruang tamu Vandi dan Mamanya masih sibuk bicara.
"Sejak kapan kamu kenal Aurell?" tanya Mamanya. Sambil mengintrogasi Vandi.
"Dari masuk awal semster tante, trus kenal dia di OSIS juga"
Setelah siap membuat minuman. Aurell menuju ruang tamu. Sambil membawa minuman.
"Oh, jadi kamu pacar Aurell ya?" tanya bundanya.
Vandi yang mendengar itu, tertawa kecil sambil melirik Aurell yang membawa minuman dengan wajah yang terkejut.
"Mama...." jawab Aurell sambil memperlihatkan Wajahnya yang bengong karena pertanyaan Mamanya itu.
"Iya tante, ini pacar Aurell" ucap Vandi sambil tertawa kecil, sambil menyalami Mamanya. Hmmm emamglah ya pas banget Vandi cari muka.
"whattt??" jawab Aurell yang masih kebingungan.
Ia meletakan minumnya di meja dan memberikannya ke Vandi. Dan Aurell segera duduk di samping Mamanya.
Di belakang Mamanya. Aurell melototi mata Vandi dengan ketus kesal atas apa yang ia jawab tadi.
to be continued
*pembaca yang baik. Akan memberi jejaknya. Dengan memberi vote, penulis akan semangat melanjutkan part selanjut nya
*Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...