jalan bareng Vandi

42 7 0
                                    

"Kadang suka bingung sama cewe udah ada pilihan sendiri masih aja nanyain. Giliran di kasih saran aja gak mau terima"

-Canda sayang

Part sebelumnya

Vandi hampir termenung melihat Aurell. Terkejut dengan teriakan Aurell.

"Gak usah liat gitu amat. Gue dah tau kalau gue cantik. Jadi biasa aja nengok nyaaaaa!" ucap Aurell sambil memukul bahu Vandi.

"Idihhhh pede amat lo" sambil memegang kepala Aurell.

"Yaudah biarin. Jadi gak pergi nih kalau gak gue tidur lagi" ucap Aurell.

"Molor aja trus kayak kebo... Lo emang yaa" Menarik Aurell dan merangkulnya.

"Lepasin enggak" ucap Aurell, sambil melepaskan tangan Vandi dari bahunya

****

"Tangan lo yang lo salahin. Noh otak lu yang ngontrol semuanya bukan tangan lo" ucap Aurell sambil memukul kecil kepala Vandi.

"Ahhhhgghh" ucap Meringis Vandi sambil memegang kepalanya bekas tekakan Aurell.

"Modus lo? Gue gampar muka lo sampe bonyok" ucap Aurell tegas sambil mencubit tangan Vandi.

"Hahahah galak amat lu neng. Pantes cowo gak mau deket sama lo" ucap Vandi sambil memegang dagu Aurell.

"Apaan sih lo, kalau iya ngapain lo deket ke gue. Bejarak jarak" Ucap Aurell sambil menjauh dari Vandi.

"Candaa sayang. Gue yang betah dekat lo... Opssss" ucap Vandi sambil memberi senyumnya.

"Apa?" tanya Aurell lagi.

"Gak ada, yok naik eskalator" ucap Vandi sambil meraih tangan Aurell.

"Dengan terpaksa Aurell mengulurkan tanganya lebih baik dari pada berdebat" gumam Aurell dalam hati.

"Jadi kita mau kemana?" tanya Vandi sambil melihat Aurell yang tumben diam.

"Gak tau terserah" jawab Aurell simpel.

"Ke sana yuk ada tempat duduk jugak disana" ucap Vandi sambil menunjuk ke arah yang Vandi maksud.

"Ndehhhh... Gue males ahhh kesana" cakap Aurell dengan merengek.

"Hmmmm gue gak ngerti sama cewe ya. Kalau ditanya bilang yerserah terus kalau di kasih saran gak ada yang mau.. Gak ngerti gue sama cewe. Aslii" ucap Vandi sambil mengaruk rambutnya.

"Ya, lo pun baru aja sampe trus mintak duduk pegel gue dari tadi duduk" jawab Aurell sambil melihat toko yang ada di mall itu.

"Yaudah gini, lo mau kemana gue temenin" ucap Vandi pasrah.

"Hmmmmm.. Gue mau beli baju Van, jadi lo temenin gue ya" ajak Aurell menuju toko yang diinginkanya.

"Yaudahh yuk" jawab Vandi mengikuti langkah Aurell menuju ke dalam toko.

Aurell yanh suka dengan hodie, baju kaos, dan celana joger pilihan favorit ootdnya Aurell. Lebih suka simpel dan gak ribet.

Aurell menuju hodie yang membuat ia suka dari awal ia lihat.

"Van, bagusan mana? Yang maroon apa putih?" tanya Aurell sambil mengenakannya.

"Bagusan putih deh Rel" ucap Vandi sambil menunjukan baju yang sudah di pegangnya.

"Serius?? Tapi gue udah ada hodie putih. Nih sekarang gue pake. Trus ngapa gue beli lagi yang putih" ucap Aurell dengan nada kebingungan.

"Yaudah maroon aja bagus" jawab Vandi sambil membawa baju itu ke arah kasir.

"Ini yang beli siapa mas apa mbaknya ?" tanya seorang kasir dari toko tersebut.

"Punya saya mbak" langsung Aurell jawab.

"Ohhh pacarnya ya mas?" ucap perempuan kasir itu.

"Ehhhhhh bu.."

"Iya pacar saya mbak. Langsung dihitung aja mbak saya mau bayar" ucap Vandi dengan santai.

"Ini mas.. Semoga senang dan datang kembali ya. Semoga langgeng kalian ya" ucap perempuan kasir itu dengan tersenyum.

"senyum senyum pala lo, gue gak pacaran mbak.. Untung sabar. Kalau gak gue jambak" gumam Aurell dalam hati.

Aurell mengejar Vandi yang sudah pergi duluan. Menyenggol bahu Vandi.

"Lo sok pede amat bilang gue pacar lo? " tanya Aurell dengan keponya.

"Entar lagi resmi kok entar aja lo liat keseriusan gue" ucap Vandi sambil memaiankan poninya.

"Oh"

"Yaudah yuk kita makan lagi. Lo gak lapar?" tanya Vandi sambil melihat sekitar mall. Tapi Vandi merasakan ada yang menperhatikan mereka dari toko baju tadi. Karna Vandi tidak memikirkan hal itu. Dia langsung mampir ke tempat makanan.

Vandi mencari tempat ternyaman di tempat itu. Dan mendapatkan pojokan yanh sangat strategis untuk menganggu Aurell nanti.

Vandi berjalan tanpa sadar mereka sedari dari peganggan tangan. Yang Aurell hanya berdiam saja.

"Rel, disini tempatnya" ucap Vandi sambil menunjukan tempat yang ia maksud.

"Di pojok banget Van. Gak ada tempat lain" tanya Aurell sambil memegang tasnya.

"Lo liat disini lagi ramai. Ya sisa ini mau gak mau yah kita disini"jawab Vandi dengan nada coolnya.

****

"Vandi sama Aurell katanya pergi ke mall ini kan?"

"iya emang kenapa?"

Itu mereka berdua

------
Lanjutan bucinya Vandi yang suka ganggu Aurell.
Lucu ya mereka
Tapi kalian gak kepo siapa yang mengikuti mereka dari tadi...
Si Vandi udah curiga lo..
Kalian enggak?

Jangan lupa kasih vote ya
Salam manis jejes✨

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang