Jalur Rahasia

45 10 0
                                    

"Ada yang lebih RAHASIA dari jalur itu, ya itu PERASAANKU yang tak akan kamu sadari"

-Relvan

Part sebelumnya.....

"Yah... Rel kan dah gue bilang kita telat.. Lu sih bangun kesiangan.. Kenak gue sama kesis nih" ucap Vandi sambil menepuk keningnya.

"Gak lah gara-gara lo kemaren gue harus nungguin lo sampe sore jadinya gue capekan" ucap Aurell membela diri.

"Dah ahh.. Males gue berdebat ama cewe paling gue yang kalah" ucap Vandi.

"Cewe tuh selalu benar, dengar gak pasal ini
Pasal pertama Cewe selalu benar
Pasal kedua kalau Cewe salah kembali ke pasal satu
Jelas?" ucap Aurell.

"Suka suka lo deh" ucap Vandi mengalah.

"jadi sekarang gimana nih?" tanya Aurell sambil mengecek Handphonya yang menunjukan pukul 07.15.

"Lo mau masuk sekolah kan? Ucap Vandi melirik fokus ke arah Aurell.

"Mau lah.. Kenak marah gue kalau bolos" jawab Aurell dengan nada kepo.

"sini gue bisikin"

*****

"Gue mau parkirin mobil dulu lo tunggu sini" ucap Vandi yang masih mencari tempat untuk parkir mobilnya.

Aurell yang panik masih tegak di depan pagar sekolahnya. Yang masih bingung bagaimana caranya dia masuk ke sekolahnya itu.

Vandi menghampiri Aurell yang masih menunggunya.

"Yok ikut gue" ucal Vandi sambil meraih tangan Aurell.

"Loh.. Kok gue mau dibawa kemana Van??" tanya Aurell dengan kebingungan.

"Udah ikutin gue aja" ucap Vandi sambil mengarah ke kebalakang sekolah.

"Apa?? Gue harus manjat? Melawak bangen lo ya suruh gue manjat" ucap Aurell sambil melihat tembok tinggi yang harus dia panjat.

"Lo mau ke kelas apa enggak?" tanya Vandi.

"Sumpahlaya.. Gue baru satu hari berangkat sekolah sama lo.. Udah kayak gini.. Apalagi seminggu.. Bunuh aja gue Van.. Gue iklas" ucap Aurell sambil meletakan tangannya ke kepalanya.

"Lo mau mati disini trus lo masuk koran. Ada seorang siswa yang mati karena terlambat.. Lo mau beritanya kayak gitu.. Lebih lawak lo masuk berita gituian." ucap Vandi agak ngelawak tapi garing sih.

"Lo doain lo. Karma entar" ucap Aurell.

"Yaudah ahh lo cepat naik ke pohon itu.. Biar gue bantu" ucap Vandi sambil mendorong pelan tubuh Aurell.

Aurell yang akhirnya menaiki pohon itu dengan berani ia mencobanya.. Dan tiba-tiba Aurell terpeleset dan jatuh tepat di pangkuan Vandi. Ini kali kedua mata mereka berdua bertemu. Dan suasana jadi hening.

Aurell langsung berdiri dan mengalihkan pandangan.

"Hmmm.. Gue coba lagi ya" ucap Aurell.

"Iyaa.. Kali ini lo hati-hati" ucap Vandi yang masih menunggu di bawah.

Sampai ke pembatas sekolah dan Aurell melompat dengan cukup tinggi. Karena ia tak biasa memanjat jadi ia salah mendarat dan membuat kakinya keseleo.

"Rell.. Lo enggak apa-apa kan?" tanya Vandi dengan panik.

"Gue gak apa-apa kok" mencoba berdiri dengan kaki yang sakit.

"Rel, lo langsung aja ke kelas.. Gak usah khawatirin gue. Langsung kelas sana... Nanti ketauan sama kesis barabe lo" ucal Vandi.

"Hati-hati ya Van. Gue kawatir banget sama lo" ucapan Aurell mrmbuat luluh hati Vandi yang melayang.

"Oke bby" balas Vandi dengan nada malu-malu.

"Tapi Booong... Hahhahaha" Aurell meninggalkan Vandi dan segera pergi ke kelasnya.

"Untung sayang" ucap Vandi dalam hati.

Vandi yang memulai aksinya memanjat pagar di belakang sekolah awalnya berjalan mulus tapi..

"Vandi......" ucap salah satu staf kesiswaan di sekolah SMA 1.

"Yah.. Gue ketahuan lagi" gumam Vandi dalam Hati.

"Sekarang kamu ikut saya!!!"

****

Vandi ketahuan manjat pagar sekolah dan ketahuan sama staf kesiswaan... Keadaan Vandi gimana?

Trus Aurell masih bisa masuk kelas ya?

Kalau mau tahu di next part ya.

Hey hey heyy...
Readers ku tersayang...
Jangan lupa vote ya
Karna itu sangat berharga dan membuat saya menjadi semangat publish.

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang