Selamat Tinggal

27 5 7
                                    


Karya : Lenyvp_ (Leny V. P)

Tahun 2021 ini sangat bersyukur karena masih bertemu dengan bulan Ramadan dan hari Raya Idul Fitri. Bulan dan hari yang dinantikan oleh seluruh umat muslim, termasuk aku dan sekeluarga. Meski tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, dilarang mudik. Maka aku dan sekeluarga memutuskan hanya berdiam diri di rumah. Hal ini sangat menguntungkan bagiku, mengingat aku adalah anak rumahan sekali hehe. Tapi bukan berarti aku tidak merasakan jenuh selama berada di rumah terus-menerus. Sesekali aku merasakan jenuh dan ingin jalan-jalan dengan bebas tanpa merasa khawatir akan virus yang tengah melanda dunia saat ini. Virus COVID-19 benar-benar membawa petaka tapi di sisi lain aku yakin, bahwasannya ada hikmah di balik pandemi ini.

Ramadan kali ini tidak jauh berbeda dengan Ramadan sebelumnya, hanya saja kali ini kentongan keliling untuk membangunkan orang sahur sudah tidak ada, mengingat tidak boleh ada kerumunan. Tapi setidaknya Ramadan kali ini aku disibukkan dengan kesibukan yang mampu mengisi waktu luangku, yakni tugas akhir mahasiswa atau biasa dikenal banyak orang dengan istilah skripsi. Ya, aku tengah menyelesaikan perkuliahanku yang tahun ini akan segera berakhir. Selain aku disibukkan dengan membantu ibu mengurus kebersihan rumah aku juga harus fokus dalam menyusun dan menyelesaikan skripsiku. Kalau dikatakan berat dalam menyelesaikan skripsi, pasti berat tapi aku yakin ini tak seberat usaha kerja keras ibuku dalam membiayaiku dalam menyelesaikan pendidikanku. Ibuku sekaligus bapak untukku, setelah kepergian bapak 6 tahun yang lalu. Akan tetapi, itu tidak lantas membuatku berlarut-larut dalam kesedihan karena itulah kendati dalam hidup, dihadapkan dengan kebahagiaan dan kesengsaraan.

Kembali lagi dengan Ramadan kali ini, aktivitasku cukup menyita waktuku karena tidak hanya sibuk di dunia nyata saja, tetapi juga sibuk di dunia maya. Aku menikmati masa-masa saat seperti ini karena aku yakin, kelak nanti aku tidak akan merasakan seperti demikian yang disibukkan dengan bangku kuliah, aktif dalam komunitas dunia maya dan lain-lain. Setidaknya di bulan yang penuh berkah ini, aku masih mampu melakukan hal positif yang bermanfaat bagi aku maupun orang lain.

Tapi sayang, aktivitasku harus berhenti sejenak karena aku mendapatkan kabar bahwa nenek dari pihak almarhum bapak tengah sakit. Maklum, sudah sepuh jadi sering sakit-sakitan. Sedih, pastinya. Maka saat aku dan ibuku mendapat kabar bahwa nenek tengah sakit, tepat 5 hari sebelum bulan Ramadan memutuskan untuk pergi ke rumah nenek di Kota Gadis, Madiun. Mau tak mau aku dan ibuku harus tetap menaati prokes yang tengah ditetapkan oleh pemerintah. Sebenarnya takut bepergian jauh apalagi harus menaiki kendaraan umum, tapi mau bagaimana lagi. Tepatnya pada tanggal 9 Mei 2021 aku bersama ibuku menaiki bus kota untuk sampai di kota Madiun. Pagi-pagi sekali aku dan ibuku naik bus agar tidak kesiangan dan banyak waktu luang bersama nenekku.

Sebelum memasuki waktu zuhur aku dan ibuku akhirnya sampai di rumah nenek dengan selamat. Pertama kali menyapa nenek hatiku meringis karena melihat kondisi nenek yang jauh dari terakhir kali aku lihat. Dua tahun aku tak bertemu nenek, jadi wajar bila aku terkejut dan sedih melihat kondisi fisik nenek yang sangat menurun drastis. Nenek jauh lebih kurus bahkan hanya menyisakan kulit dan tulang, seketika aku merasakan takut, takut bila nenek meninggalkan aku. Meski aku dan nenek setahun sekali bertemu, tapi aku sangat menghormati dan menyayangi nenek. Beliau sosok nenek yang begitu kuat dan menyayangi anak serta cicitnya.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullohi wa barakatuh. Nenek apa kabar?" salamku sembali menyalami tangan nenek yang keriput. Aku menunduk dan mencium dengan khidmat punggung telapak tangan nenek.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullohi wa barakatuh. Ini siapa?" tanyanya sembari menatapku dengan lamat-lamat.

"Leny, Mbah, Dari Bojonegoro," balasku dengan lumayan keras karena kata keluargaku yang tengah merawat nenek memberitahu bahwasannya pendengaran nenek sudah sangat berkurang.

SOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang