Bab Tak Berjudul 45

12 1 10
                                    

Keluarga Cerama

Karya: Pucuk🌵

Namaku Bubu, bukan bubu dapur. Tapi Bunda Lani, aku memiliki seorang suami yang baik, romantis, juga tampan bernama Hilmansyah Alvonso dialah semangat di hidupku. Aku juga memiliki dua orang putra si sulung bernama Armandi marsono sering di sebut Armand. Si bungsu bernama Cipu muslihat di panggil Cipu. Inilah keluarga kami, keluarga penuh gairah, keseruan, dan kocak.

Pukul 06.45 pagi

"Bun .... bun .... Bunda ...." teriak Cipu dari dalam kamar.

"Aduh tuh bocah kenapa?." ucap Armand

"Sebentar Bunda cek dulu." jawabku

Armandpun menganggukkan kepala sambil mengambil roti isi selai coklat yang tersaji di hadapannya, sambil melihat Ayah yang nampak sibuk dengan isi tasnya.

"Iya Cipu anakku, ada apa?." tanyaku

"Bunda, bunda liat tasku?." tanya Cipu

"Tasmu?, loh kemarin kan Cipu taroh di atas kasur." jawabku.

"Tidak ada Bun, gimana Bun?." ucap Cipu panik.

"Tenang anakku, mari kita cari bersama." ucapku menenangkan Cipu.

Setelah lima belas menit mencari namun mereka belum menemukan tas milik Cipu.

"Sebentar Bunda cari di tempat lain." ucapku

"Bun .... bunda cepet!." rengek Cipu.

"Iya sabar anakku." ucapku.

"Yah, Armand berangkat dulu ya?." suara Armand berpamitan kepada Ayah Hilman.

"Iya hati-hati nak." ucap Ayah Hilman.

"Nah, akhirnya ketemu, Ini nak tas milikmu." ucapku usai menemukan tas Cipu.

"Yah, sebentar lagi aku telat Bun." suara Cipu panik

"Ya sudah berangkatlah nak, hati-hati." ucapku

"Bun, ayah berangkat." suara Ayah Hilman.

"Iya Ayah, hati-hati." ucapku.

***

Rumahpun sepi saatnya Bunda Lani bersih-bersih rumah. Dengan bersemangat Bunda Lani membersihkan rumah dan merapihkan sisi yang berantakan. Karena bahan masakan habis, Bundapun keluar untuk berbelanja.

"Sayur .... sayur .... sayur segar .... ibu-ibu, mbak-mbak, sayur ...." teriak penjual sayur.

"Pak beli sayurnya, hmm pete, sayur kol, baso, micin, cabe ada Pak?." tanyaku

"Ada Bun, komplit. Emang mau masak apa kok keliatannya tidak nyambung?." tanya penjual sayur

"Mau buat tongseng baso." jawabku.

"Mana bisa tongseng ada pete, bunda ada-ada saja heehe." jawab penjual sayur

"Biarkan saja, yang mau masak kan aku?. Ya suka-suka aku dong." ucapku di dalam hati.

***

"Wah si cipu telat lagi, kagak kapok lu?." ucap Fikral menyambut kedatangan Cipu.

"Sudah, sebentar lagi pak guru datang." jawab Nopal.

"Sini Cipu duduk." ajak Khoir.

"Cipu itu juara telat, bolos, juara manja juga haaha." ledek Rio

"Diam, noh Pak guru hampir masuk kelas." ucap anak lain.

***

"Ar, armand ada lomba puisi. Yuk ikut?." ajak Alvin.

"Hmm puisi," ucap Armand ragu.

SOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang