Di Balik Ulangan Fisika

21 3 3
                                    


Viera Anastasia, gadis kelahiran 2002 yang merupakan siswi biasa di sebuah SMA negeri. Otaknya yang tergolong cukup pandai itu membuatnya menjadi anak yang selalu dicari di pagi hari oleh siswa yang lainnya ketika sedang ada pr. Viera kini duduk di kelas 11 IPA 3. Merupakan seorang gadis yang sangat gemar membaca, terutama cerita fiksi. Ia suka membaca segala jenis genre, terkecuali cerita horor. Sebenarnya Viera tidak takut dengan sesuatu yang berbau mistis, namun entahlah. Ia bilang bahwa cerita horor terlalu mengundang rasa penasarannya. Dan ia akan berakhir tidak bisa tidur karena sering terbayang-bayang sosok yang ada dalam cerita tersebut. Gadis dengan tinggi hanya 150cm ini juga suka bernyanyi dan juga dance. Suaranya sihh tidak sebagus taeyon SNSD, tapi tidak terlalu buruk. Gerakan dance nya juga tidak selentur dan seindah Jisung NCT, karena itu hanya sekedar hal yang ia gemari sejak SD, tanpa di asah lebih dalam. Viera juga merupakan fans K-Pop garis keras. Walaupun hanya fans modal kuota doang. Viera tidak mampu untuk membeli album ataupun printilan yang lainnya.

Pagi ini Viera harus berlari menuju halte bus. Dirinya tadi terlambat bangun, sebab semalam begadang untuk belajar. Dikarenakan hari ini ia ada ulangan harian fisika. Viera tidak suka fisika, bukan karena pelajarannya.

Tapi karena guru yang mengajar. Viera terkadang harus bertanya pada teman yang sudah paham. Viera malas jika harus bertanya pada guru bidang studinya, soalnya gurunya kalau Viera bertanya, bukannya di jawab tapi malah balik bertanya. Yaaa Viera kesal jadinya.

"Kok lari-larian sihh Vie?" Tanya Vina, sahabat Viera sejak SD. Tapi semenjak SMP selalu pisah kelas

"Telat bangun!! Begadang gegara ulangan Fisika!" Jawab Viera

"Ooooohhh...."

"Oohh doang? Lo nggak mau ngasih gue minum apa?"kesal Viera

"Sorry nihh Vie, bukan pelit tapi gue gak bawa minum. Kelupaan tadi." Jawab Vina

"Hedehhh.."

"Ehhh bis nya dateng tuhh"tunjuk Vina pada bus yang sedang mendekat ke arah mereka.

Akhirnya kedua sahabat itu memasuki bus yang berhenti tepat di hadapan mereka. Syukurlah, masih ada tempat yang kosong, jadi mereka tak perlu berdiri selama 30 menit. Jarak sekolah mereka dengan kompleks tempat mereka tinggal cukup lumayan.

Turun dari bus, kedua sahabat itu langsung masuk kedalam lingkungan sekolah. Mereka tidak sekelas, Viera kelas 11 MIPA 3 sedangkan Vina kelas 11 MIPA 1. Mereka berpisah tepat di depan kelas Vina. Viera berjalan beberapa meter dari kelas Vina, kini Viera telah sampai di depan pintu kelasnya sendiri. Ia menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Huft belum ada yang datang, lagi-lagi hanya ia seorang. Namun baguslah, ia bisa belajar dengan tenang. Ia kembali mengeluarkan buku catatan miliknya,tak lupa selembar kertas kecil. Ia mulai menuliskan beberapa rumus yang ia perkirakan akan muncul pada saat ulangan hari ini. Bermenit-menit berlalu, kini kelasnya mulai ramai. Ada yang sedang berdiskusi mengenai ulangan hari ini.

_Kring kring..._

Bel masuk telah berbunyi, semua siswa dan siswi kelas IPA 3 mulai duduk di bangku masing-masing. Viera hanya memperhatikan teman sekelasnya yang sibuk menghafal rumus fisika yang sangat banyak juga sulit. Beberapa di antaranya juga melakukan hal yang sama dengan Viera lakukan tadi pagi.

"Vie... Lo belajar kan?" Tanya salah satu teman yang duduk di depan Viera.

"Hmm... Udah dikit" jawab Viera

"Ntar bagi-bagi jawaban yaa, gue ada yang gak hapal rumusnya"keluhnya

Tak menjawab dengan perkataan, Viera hanya menjawab dengan mengeluarkan jempolnya, tanda setuju.

SOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang