#30

545 101 5
                                        

[*]

Aku menarik napas dalam-dalam ketika sudah berhadapan dengan pintu rumahku yang terbuka sedikit. Tadinya aku minta diturunkan ojek online di ujung persimpangan gang rumahku. Di depan rumahku sudah ada mobil sedan berwarna hitam dengan lampu sirene tempel di atas bagian kanan mobil. Saat melihat mobil itu dari kejauhan, aku sedikit bersyukur karena polisi yang mendatangi rumah tidak menggunakan mobil polisi. Yang mana itu bisa menarik perhatian. Aku tidak ingin menjadi sorot perhatian di saat-saat seperti ini.

Kalau dipikir-pikir, jika mobil biasa—maksudku bukan mobil ala polisi yang di sini, berarti kemungkinannya adalah aku hanya dicari untuk diberi pertanyaan-pertanyaan terkait Helena, bukan? Entah mengapa dari tadi di jalan, aku berpikir bagaimana jika aku tertuduh yang membunuh Helena. Padahal tentunya bukan aku. Banyak sekali bukti yang menunjukkan jika aku tidak berada dalam radar 100 meter di dekat Helena saat beberapa jam sebelum Helena meninggal. Atau bahkan saat Helena meninggal.

Pintu dibuka dari dalam. Aufar muncul di balik pintu dan melayangkan tatapan kebingungan padaku. Aku balas juga dengan tatapan bingungku. Kepala Aufar menoleh sedikit untuk melihat keadaan di dalam yang entah terlihat atau tidak olehnya. Kemudian dia maju beberapa langkah agar bisa menarik gagang pintu sehingga pintu agak tertutup namun tidak rapat.

"Ada dua orang. Laki-laki. Kayaknya detektif. Karena Cuma pakai jas atau kemeja doang. Tapi mereka punya bukti kalau mereka polisi. Mereka ke sini mau nanya-nanya doang, katanya begitu." Aufar mulai berbicara dengan cepat dan dengan suara yang agak pelan, takut-takut terdengar dengan orang-orang di dalam.

Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya. Tanpa ku ajukan pertanyaan, dia langsung memberitahukan apa yang terjadi, yang mana aku bersyukur. Sepertinya Aufar mengerti apa yang aku pikirkan.

"Ayah sama Bunda gimana?" tanyaku mencicit. Mengingat pembicaraan kami yang terjadi beberapa jam yang lalu, membuatku resah. Apa aku nantinya akan dibilang berbohong karena tidak memberitahukan situasinya? Apa memang baiknya tadi aku memberitahukan perihal Helena, bahwa aku pernah berbicara dengan Helena beberapa kali? Tapi... yang aku lakukan hanyalah berbicara padanya. Memang topik pembicaraan kami adalah tentang Helena, kehamilannya, dan kegugurannya. Dan menurutku hal-hal itu tidak perlu ku ceritakan pada siapa pun.

"Ya udah. Lo masuk aja. Enggak apa-apa kok," kata Aufar sembari menepuk-nepuk bahuku untuk memberikanku semangat.

Aku mengulas senyum tipis dan menarik napas dalam-dalam. Kemudian pintu kudorong pelan dan aku menjulurkan kepala ke dalam. Pintu rumah langsung berhadapan dengan ruang kecil untuk tempat sepatu, lemari jas hujan dan gantungan jaket serta beberapa pot tanaman Bunda. Setelah ruang kecil itu, terdapat ruang tamu yang tidak terlalu besar. Di sana Bunda dan Ayah duduk di sofa panjang yang menghadap ke arah pintu. Aku hanya bisa melihat dua orang laki-laki itu dari balik punggungnya.

Bunda langsung berdiri ketika melihatku yang tiba-tiba muncul. Aku menelan ludah dan melangkah mendekat ke sofa panjang yang diduduki Ayah dan Bunda. Bunda yang berada di pinggir sofa tadinya, kini menangkap tangan kananku dan menggenggamnya erat-erat. Ayah menatapku dengan tatapan yang membuatku bingung. Kepalaku tertoleh ketika mendengar namaku dipanggil oleh suara berat yang tak pernah ku dengar.

Seorang lelaki berdiri untuk menyambut kedatanganku. Lelaki itu mempunyai potongan rambut yang rapi. Dia menggunakan jas abu-abu dan kaos hitam, serta celana dasar berwarna hitam. Penampilannya sangat rapi dan kasual. Laki-laki yang satu lagi ikut berdiri. Dia mempunyai rambut ikal yang sedikit melewati telinganya. Dia memakai kemeja biru muda yang dimasukkan ke dalam celana dasar berwarna abu-abu. Keduanya masih muda dan terlihat... segar? Aku menebak mereka berumur di penghujung dua puluhan.

"Ya, saya Nadine," ucapku dengan suara yang agak bergetar, ku rasa.

"Silakan duduk. Agar kita bisa mulai."

The Secret KeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang