Sekarang bisa tebak aku di mana dan bersama siapa? Karena aku masih tidak percaya aku berada di tempat ini dengan orang ini.
Tempat penuh buku-buku dengan aroma buku baru yang sangat kusuka. Benar. Toko buku. Dan aku di toko buku ini bersama dengan Adam. Iya. Aku masih tak menyangka dia tiba-tiba mengajakku untuk menemaninya ke toko buku. Dia bilang dia memintaku untuk membantunya mencari buku untuk sepupunya yang berulang tahun. Maksudku, dia cowok populer di sekolah karena dia ketua OSIS. Kurasa sebagai ketua OSIS, pasti punya banyak kenalan di mana-mana bahkan hingga sekolah-sekolah lain. Bisa saja dia punya kenalan cewek pintar, cewek cantik, cewek berbakat dan sebagainya. Tapi kenapa malahan memilihku untuk membantunya? Pertanyaan itu kulontarkan saat perjalanan menuju toko buku. Dan jawabannya adalah:
"Karena yang tahu gue sebenarnya dari sikap dan sifat, cuma lo. Sejauh yang gue tahu dan ingat, cuma lo."
Jawaban itu tidak relevan untuk menjawab kenapa dia memilihku untuk membantunya memilihkan buku. Namun aku tidak punya alasan untuk menolak, jadi aku mengiyakan saja.
"Sepupu lo cewek atau cowok?" tanyaku setiba kami di salah satu toko buku di kota.
"Cewek. Umurnya hmm... baru kelas 1 SMP, umur berapa tuh?" Adam berjalan menyusuri rak-rak buku.
Aku mengekorinya. "Oh. Sepupu lo orangnya gimana?"
"Memangnya kenapa?" Dia berhenti di depan rak buku novel terjemahan. Matanya menatap satu per satu cover novel-novel Paulo Coelho.
"Biar gue tahu karakternya untuk milih buku. Apa dia anaknya feminim atau malah tomboy. Dia sukanya menggambar atau nyanyi. Dia sukanya nonton film romantis atau horror. Dia sukanya masak atau nulis puisi. Jadi?" tanyaku dengan serentetan pertanyaan. Aku melihatnya mengambil novel Paulo Coelho yang Sang Alkemis. "Lo mau kasih buku itu ke dia?"
"Memang ada yang salah sama buku ini? Bagus kok," sahut Adam sambil membalikkan buku untuk membaca sinopsis.
"Iya. Memang bagus. Tapi untuk anak umur masih kelas 1 SMP, nggak cocok baca buku itu. Bahasanya cukup tinggi. Iya. Pesan moralnya penting. Tapi anak kelas 1 SMP nggak bakal mikir sejauh itu. Kecuali sepupu lo ini orang terjenius, lain cerita sih."
Adam meletakkan novel itu kembali ke rak. Matanya kini menelusuri novel-novel Sherlock Holmes. "Rara itu sih... hmm... anaknya feminim. Kayaknya lagi suka sama boyband Korea apalah namanya gue nggak tahu juga. Hobinya apa, ya? Koleksi majalah?"
"Oh. Gue tahu." Aku mulai menyusuri rak bagian fiksi remaja. Aku kenal dengan karakter yang seperti itu karena Sarah dulunya seperti itu. Mengidolakan boyband, berusaha tampil feminim dan cantik, dan mengejar-ngejar cowok incarannya dengan berbagai cara. Yang cocok untuk karakter seperti itu pastinya novel percintaan dengan ending bahagia. Aku mengambil novel Lovasket. Aku ingat Sarah sangat menyukai novel ini walau pun dia tidak suka dan tak mengerti sama sekali mengenai olahraga basket.
"Itu?"
Adam ternyata mengekoriku. Dia menatap novel yang berada di tanganku. "Novel cewek?"
"Ya kan sepupu lo cewek. Udah. Percaya deh sama gue. Tapi gue nggak tahu ya sepupu lo udah pernah baca novel ini atau nggak," kataku sambil menyerahkan novel pilihanku pada Adam.
Adam membaca sinopsis di belakang novel. "Tapi dia nggak ngerti soal basket."
"Ya nggak apa. Kan dari situ juga bisa belajar sih. Atau karena baca novelnya jadi tertarik buat belajar basket. Lagian di novelnya juga dijelasin kok."
"Lo pernah baca?"
"Makanya gue rekomendasiin novel itu karena gue pernah baca. Novelnya sebenarnya ada 4 atau 5, lupa gue. Tapi lo kasih aja yang pertama. Kalau memang dia suka, ya dia bisa beli sendiri atau mungkin lo berbaik hati buat beliin lagi novel-novel selanjutnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Keeper
Novela Juvenil[Paraduta Series #1] - COMPLETED Namaku Nadine. Aku anak baru di SMA Paraduta namun sudah mengetahui dan memegang rahasia beberapa orang yang cukup penting dan populer di sekolah baruku. Wanna know their secrets? Tapi jangan menyebarkan rahasia mere...