Raiden-chapter 16

113K 11.5K 1.4K
                                    

•••

Ketika sampai dirumah alena, kini kedua nya beranjak masuk kedalam kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

Alena menggunakan hoddie putih berlengan panjang. Dipadu dengan celana pendek hitam diatas lutut.

Setelah selesai ia berjalan menuruni anak tangga menunggu raiden yang masih bersiap-siap. Jam menunjuk pukul 19.45 mereka akan pergi menuju rumah sakit menjeguk doy.

"Alena!" Teriak seseorang.

Alena menoleh kepala cepat, ternyata bang samudra. "Apa?" Tanyanya.

"Kangen banget gue sama lo," ujar nya duduk disebelah alena lalu memeluk gadis itu erat dari samping.

"Kangen kenapa? kita serumah juga," heran alena.

"Iya, tapi gue jarang banget ngabisin waktu sama lo, gue sibuk soal nya,"

"Dih sok sibuk," ledek alena.

"Lo gak tau seberapa semangat nya gue mencari nafkah diusia dini buat calon istri gue nanti," ucap samudra.

"Abang kerja?"

Samudra mengganguk sebagai jawaban. "Ngurus perusahaan ayah lo yang disini,"

Alena mengganguk kepala paham. "Alena baru tau, tapi kan abang sekolah. Kalo keganggu gimana?"

"Gak bakalan, gue udah paham semua materi yang guru kasi sebelum mereka jelasin," ujar samudra sedikit sombong.

"Iyain deh, pantes alena akhir-akhir ini jarang liat abang dirumah ya," sadar alena.

"Lo aja lupain gue, sama si kutub terus," cibir samudra.

"Gak ih, abang juga jarang dirumah,"

"Iya gue emang jarang dirumah, tapi gue bukan bang toyib yang gak pulang-pulang,"

Alena tertawa mendengar ucapan nada terakhir samudra. "Abang mau ikut?"

"Kemana?" Samudra menegakkan badan.

"Temen nya rai tadi cidera waktu lomba basket, jadi aku sama raiden mau jenguk,"

"Siapa?" Tanya samudra.

"Doy, dia kepala nya tadi kena semen lapangan terus berdarah banget semoga aja gakpapa. Ada masalah juga tadi, liat muka raiden jadi jelek," kata alena terkekeh.

"Masalah apaan?"

"Sama kendra kan tadi SMA aku tanding sama SMA Kencana, aku enggak tau ada masalah apa sampai ribut kaya gitu, kalo abang mau tau tanya aja nanti sama raiden," jelas alena.

Samudra mengganguk paham. "Oke, tapi gak ada yang jahatin lo kan?"

Alena tersenyum manis lalu menggeleng cepat. "Gak ada kok," jawab nya.

Samudra mengacak rambut alena gemas. "Cerita ke gue kalo ada yang ganggu lo, awas lo diem aja,"

"Iya-iya," jawab alena.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang