Wajib follow akun ini dulu baru baca.
°°°°°
Raiden mengacak rambut kasar cowok itu memejamkan kedua mata untuk berpikir jernih, pertama yang harus ia lakukan adalah cara menjelaskan semua ini dengan Alena. Menghempas ponsel begitu saja cowok itu berlari keluar dari rumah Alena.
"Woi! Mau kemana lo?" teriak Samudra, tapi tidak dapat didengar Raiden, cowok itu sudah melenggang pergi dari rumah Alena.
Devan mengambil ponsel yang tadi Raiden hempaskan tergeletak di atas sofa, ponsel itu belum terkunci Devan langsung disuguhkan dengan pemandangan dua remaja sedang bercumbu. Gigi nya bergelatuk keras, menyadari siapa cowok itu.
"Sialan!"
Samudra yang paham akan perubahan ekspresi wajah Devan setelah melihat foto itu pun menenangkan. "Sabar dulu van kita belum tau kebenaran nya, gue tau Raiden enggak sebrengsek itu."
"Foto itu jelas dia ciuman sama cewek lain!" bantah Devan.
"Dia udah berani nyakitin Alena, gak akan gue kasih dia buat ketemu sama Alena." Devan mengeraskan rahang dengan tangan terkepal kuat.
Tidak sengaja tangan Devan tergeser memperlihatkan seorang perempuan berdiri di depan cermin dan menunjukan hasil test kehamilan. Devan memicing mata memperhatikan perempuan itu teliti.
Devan menghempas ponsel Raiden emosi nya meradang setelah memahami itu semua. "Apa ini alasan Ayah?" gumam nya memijat pangkal hidung.
Samudra mendegus kesal tidak bapak tidak anak kalau sedang emosi selalu kalap, mengambil keputusan seenaknya. Apa salahnya mendengarkan semua penjelasan lebih dulu, baru boleh mengambil keputusan?
"Lo tenang dulu!" Samudra menarik bahu Devan hingga terduduk di atas sofa.
"Ck!" Decak Devan menatap Samudra tajam.
Atensi kedua nya beralih menatap pintu utama saat mendengar teriakan salam. "ASSALAMU'ALAIKUM!"
Ternyata itu anggota Alester mereka masuk secara bersamaan ke dalam rumah Alena. "Oi bang Sam," Achan melambaikan tangan pertanda menyapa.
"Siapa? Kita kenal?" Samudra menaikan alis satu sombong.
"Yeuu," dengus Achan malas, tidak urung Samudra membalas tos ala anak-anak cowok.
Waktu Samudra masih bersekolah di SMA Galantri, memang dia beberapa kali pernah bertemu dengan anggota Alester, tidak terlalu sering juga. Iyalah Samudra masuk sekolah saja kaya minum obat seminggu 3 kali.
"Tumben lo pada kesini ngapain?" Samudra menatap anggota Alester satu persatu.
"Mau samperin Raiden sebenernya, waktu kerumah dia tadi kata bunda Nadin tuh anak ada disini," jawab Althar.
"Kerjaan si bos enggak lain ya bucin," cetus Achan dengan bibir di majukan.
Panca mencomot bibir Achan yang seperti ikan cupang. "Iri lo?"
"Tangan lo bau terasi!" Gas Achan merotasi mata malas, tangan Panca ia hempaskan secara kasar.
Panca mencium tangan nya sendiri. "Enak aja lo! Tangan gue pake Body Scrub wangi gini," balas Panca sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...