Budayakan follow sebelum baca!
PASUKAN RAILEN ABSEN DULU SINI!
Jangan lupa penuhin komen di setiap part!
••••
Sebanyak 189 orang yang terdiri dari 179 orang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru di nyatakan meninggalkan dunia. Jasad korban tidak ada satu pun dapat di temukan hingga sekarang.
Berita terkini pada pagi hari ini.
•••••
Masih belum seratus persen sadar kini Raiden hanya diam menatap langit-langit rumah sakit, ia tidak bisa memaksa untuk mengingat semua ini, karna kepala nya akan terasa sangat nyeri.
Dirinya merasa seperti baru lahir ke dunia, memori di dalam kepala nya semua hilang seketika, tidak ada satu pun nama seseorang yang menempel dalam benaknya.
Setelah di periksa dengan Dokter Ratdi kini cowok itu tengah meratapi hidupnya, apalagi cewek yang tadi berada di samping nya tiba-tiba pergi entah hilang kemana.
Raiden benar-benar merasa seperti bayi yang baru keluar dari rahim seorang ibu, dunia seakan asing bagi nya.
Di luar sana Alena terkulai lemas di depan ruangan Raiden, mendengar cowok itu kehilangan ingatan nya, membuat hati Alena mencelos sakit. Itu sama saja Raiden tidak mengingat dengan diri nya kan? Dan Raiden melupakan Alena.
Kenangan mereka sejak kecil pasti nya akan hilang dari ingatan cowok itu, Alena menggeleng kepala tidak sanggup menerima semua ini dengan air mata turun deras membasahi pipi. Alena belum siap menemui Raiden, karna pasti nya Raiden mengganggap Alena hanya orang asing di dalam hidup lelaki itu.
"Aku cuman mau kamu percaya sama aku," kata Alena melirih sendu.
Ponsel nya sedari tadi tidak berhenti berdering, entah telfon atau pesan yang masuk dari siapa sejak tadi Alena tidak memperdulikan nya. Ia terlalu fokus memikirkan tentang kondisi Raiden.
Sekitar jarum pukul 3 cowok itu tersadar dari koma, kini jam sudah menunjukan pukul 5 pagi, Alena terduduk lemas di depan ruangan selama itu? Gadis itu bertekad yakin menyiapkan diri untuk masuk ke dalam ruangan menemui Raiden.
Mengambil nafas dalam lalu ia buang secara kasar. "Harus kuat Alena, kata Dokter kan cuma sementara amnesia nya." Alena berusaha meyakinkan diri.
"Satu bulan ke depan Raiden pasti udah inget sama kamu Alena." Setelah memantapkan pikiran gadis itu beranjak dari duduk.
"Aduh," ringis Alena memegang pinggang yang terasa sakit, apa mungkin akibat duduk berjam-jam di atas kursi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...