Raiden-chapter 19

101K 10.6K 1.5K
                                    

•••

Dikediamanan raiden sekarang sudah di penuh dengan canda tawaan para anak alester. Tidak semua hanya anggota inti saja. Raiden membuat acara bukan sekedar atas pajak jadian nya dengan alena. Raiden ingin saja berkumpul bersama semua temannya. Sudah lama tidak seperti ini.

Bukan hanya anggota alester, teman-teman alena juga datang, atas undangan alena. Biar tambah seru katanya. Dan clara ia juga ikut, ia pergi bersama achan.

Clara ikut tertawa pelan atas lontaran candaan anak alester. Dia juga merasa sedikit kaku atas tatapan tajam ghea dan rella.

"Hujan-hujan gini asiknya nonton aja yuk!" Usul dira.

"Boleh juga." Saut althar.

"Film apaan? Horor aja skuylah!" Doy mempersiapkan alat untuk menonton. Untung televisi dirumah raiden sudah seperti bioskop. Sangat lebar.

Clara duduk disebelah achan, tetapi matanya terus saja melirik pada raiden berharap lelaki itu menatapnya. Dan benar saja raiden melihatnya walau cuma barang sedetik membuat clara memekik senang. "Ditatap raidennn!" Batinnya bersorak senang.

Raiden duduk disamping alena, diatas sofa.

"Ayah sama bunda belum pulang?" Tanya alena menatap raiden yang sedang bersandar disofa. Namun tidak ada jarak diantara keduanya.

"Belum,"

Film sudah dimulai suara hujan yang deras serta petir yang menyambar membuat suasana menonton lebih mencengkam. Apalagi yang diputar doy film mama 2013. Film lama yang pernah viral pada masanya.

Clara rasanya ingin berada diposisi alena. Dia geram untuk menyuruh alena berpindah duduk agar ia bisa berdekatan dengan raiden. Duduk berdekatan dan tak ada jarak. Membayang itu saja hati clara sudah sangat senang.

Semua anggota alester duduk diatas karpet berbulu lembut, membuat mereka merasa nyaman. Ada yang berbaring, ada yang menelungkup sambil bermain ponsel.

"Kamu takut?" Tanya alena menunduk.

Pasalnya lelaki ini sedari tadi terus-terusan menyembunyikan wajah dibalik punggung alena sejak film diputar.

"Enggak," jawabnya.

"Terus kenapa gak nonton?"

"Males aja." Raiden semakin mengeratkan pelukkan. Dinginnya hawa hujan membuatnya semakin nyaman memeluk alena.

"Ini hujan kok panas ya?" Celetuk doy. Mengibaskan tangan didepan wajahnya.

"Iya euy, panas banget." Sambung kibo. Melirik raiden dan alena.

"Enak ya kalo takut ada pelukkan nya." Lanjut althar mencibir.

"Liat situasi juga woi! gue single nih!" Ujar bintang.

Wajah alena bersemu merah mendegar ucapan-ucapan anak alester.

"Udah ih, lepas! kita diliatin," Ujar alena pelan.

"Terus?" Raiden melihat alena datar.

"Ya, liat aja tuh semua liatin kita." Kata alena memutar pandangan.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang