Hello🌼
Wajib follow sebelum baca☁️
•••
Raiden memejam mata untuk menahan perih. Alena sedang membersihkan luka lelaki itu yang sangat banyak membuat alena meringis.
"Kerumah sakit aja ya, luka kamu banyak banget." Dengan hati-hati alena membersih kan nya.
Raiden menggeleng sebagai jawaban.
"Kenapa lo bro?" Tanya samudra datang membawa sepiring indomie. Membuat alena melayang, bau nya mantep banget.
"Berantem," jawab alena.
"Lemah lo, kenapa gak lo lawan, apa perlu belajar lagi sama gue?" Samudra berucap dengan alis menaik satu.
"Ck, bacot lo." Decak raiden.
"Gak usah ngomong dulu, dibibir kamu masih luka." Tegur alena lembut.
"Siapa rai? si darren? Tanya samudra. Raut wajah nya mulai serius.
"Nanti gue jelasin," ucap nya pelan.
"Abang ih! jangan ajak raiden ngobrol dulu."
"Ck, iya-iya si raiden modus tuh al, biasa dikeroyok 100 preman aja dia biasa aja." Setelah mengatakan itu samudra berlari ngebirit sebelum di terkam raiden.
"Lo gak usah deket sama orang tadi."
Masih membersihkan wajah lelaki itu menggunakan air dingin untuk mengompres lembam diwajah.
Alena menatap raiden. "Siapa? si kendra tadi?"
"Lo kenal?"
Alena mengganguk pelan. "Iya, pernah gak sengaja ketemu," ucap nya pelan.
"Kapan?" Tanya raiden datar.
"Waktu ditoko buku, yang nemenin bang sam belanja."
"Gak usah deket dia lagi."
"Kenapa?" Tanya alena.
"Masih tanya lo kenapa? Raiden menatap alena tajam.
"Aku gak tau kamu ada masalah apa sama dia, tapi kan bukan berarti dia jahat sama aku." Alena mengusap pelan pipi raiden yang membiru.
Raiden menghembus nafas kasar. "Gue kenal dia dari dulu alena, gue tau gimana sifat dia udah banyak korban yang udah dia buat!" Sentak raiden emosi.
Alena menghembus nafas kasar. "Itu masa lalu rai, kita gak tau siapa tau dia udah berubah sekarang."
"Alena percaya sama gue! nurut apa yang gue bilang!" Rahang raiden kembali mengeras, karena alena tidak menurut pada nya.
"Kamu gak boleh larang aku mau berteman sama siapa rai," ucap alena pelan. Agar tidak memancing amarah lelaki itu.
"Ck, terserah lo!" Decak raiden malas. Lelaki itu melangkah menuju tangga rumah alena.
Alena menghembus nafas kasar. "Kenapa si apa-apa dilarang."
Alena masuk kedalam kamar untuk melakukan ritual mandi. Sedikit menghilangkan lelah untuk hari ini.
Setelah membersih 'kan diri gadis itu keluar menuju kamar samudra untuk menemui raiden. Gadis dengan piyama selutut bergambar Stich mengetuk pintu kamar samudra.
"Abang, alena buka ya." Mendapat jawaban dari seseorang didalam sana, alena membuka pintu bercat abu-abu itu.
Ternyata samudra sedang bermain game didalam computer milik nya. Milik bang devan si sebenar nya. Tetapi lelaki itu sudah bertahun-tahun tidak pernah kembali pada rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...