Hai.
[VOTE AND KOMEN GENGS]
Note: jangan lupa refresh cerita ini, jika menemui typo dan kalimat pengulangan.
Happy reading🤍🤍🤍
***
Alena mendapatkan izin untuk pergi bersama teman-teman nya. Harus dengan rengekan dan wajah memelas dulu Alena baru mendapatkan izin dari Raiden cowok menyebalkan.
Tapi pukul 9 harus siap pulang kata Raiden, sekarang saja jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Pelit waktu sekali bukan? Tidak apa, setidaknya Alena dapat pergi bersama sahabat-sahabat nya.
Para gadis-gadis itu memutuskan untuk menonton, cerita nya girls time gitu loh karna lama sudah mereka tidak keluar bersama, selain di sekolah.
Alena melanggar perintah Raiden, pukul 20.30 acara menonton selesai, kemudian lanjut belanja mengelilingi mall. Sekarang Alena memutuskan singgah ke starbucks coffe.
"Cape juga ya jalan-jalan." ucap Rella sambil meminum coffe pesanan nya.
"Cape lah, gila aja kita keliling mall tapi film tadi seru banget! baper gila." Heboh Ghea dengan raut binar nya.
"Alena lo matiin hp ya?" Tanya Dira menaikan alis satu.
"Enggak cuma aku silent aja." Jawab nya.
"Astaga, Raiden nyariin lo!" Gemas Dira menatap Alena tidak habis pikir, sudah tau Raiden protektif masih aja suka lengah kasih kabar.
Alena melihat banyak notifikasi bermunculan, baru saja ingin membuka room chat, deringan telfon kembali berbunyi, nama Raiden terpampang jelas di layar ponsel.
Raidenn🦥 is calling....
"H-halo Raiden,"
"Dimana." Alena menelan saliva payah mendengar nada dingin Raiden, cowok itu pasti menahan emosi di sebrang sana.
"Aku masih di mall Raiden, sama temen temen aku kok, enggak sendiri."
"Gue jemput."
"Jangan Rai aku pulang sama-"
Tut!
Telpon diputuskan sepihak.
"Huh, nyebelin banget." Alena meletakan ponsel ke atas meja kesal, ia hanya bermain bersama sahabat nya. Ada masalah?
"Mampus dah lo singa ngamuk." Rella menakut-nakuti Alena.
"Kenapa pake di silent segala hp lo Alena, ya panik la si Raiden." ucap Dira tidak habis pikir dengan sahabat nya ini.
"Supaya gak ada yang ganggu aja." Jawab Alena.
"Wah parah lo masa Raiden dibilang pengganggu?" Ghea menunjuk Alena dengan ibu jari.
"Enggak, bukan gitu!" Alena merenggut masam, teman-teman nya suka sekali menyudutkan dirinya.
"Itu Raiden Al!" tunjuk Rella kepada seorang cowok berkemeja kotak-kotak hitam berjalan ke arah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...