Raiden-chapter 7

136K 14K 1.6K
                                    

Wajib follow sebelum baca.

•••

Pagi hari mentari terbit untuk menerangi bumi. Jam menunjuk 'kan pukul 07.00. Alena berjalan keluar dari rumah ia kira ada raiden ternyata lelaki itu tidak ada. Menghembuskan nafas kasar alena binggung kemana lelaki itu?

"Sama gue aja yok!" Samudra merangkul bahu alena.

Alena mengganguk lalu tersenyum manis. "Ayo!"

Sam melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Membuat alena rasa nya seperti terbang.

"Abang! jangan ngebut alena takutttt!" Teriak nya kencang.

"Santai aja al, kaya dipantai sama gue aman," ucap sam santai.

Tiba-tiba didepan nya ada seekor kucing menyembrang dengan gerak lambat membuat sam terpaksa mengerem mendadak hingga.

Bruk!

Motor sam menabrak tong sampah hingga kedua nya jatuh keatas aspal untung jalanan sepi. Alena meringis siku nya terasa pedih dan lutut yang terluka.

Sam bangkit dan mengangkat motor yang menimpa kedua nya. Sedikit meringis karena lecet di bahu dan kaki. Yang lebih menakutkan alena juga terluka! Habis sudah ia dengan raiden.

Alena gadis itu sudah terisak menangis menahan sakit dan ketakutan yang belum hilang. Terlihat tangan yang bergetar dan wajah yang pucat.

"Al, aduh sorry gue lagi gak hoki hari ini." Samudra meringis.

"Udah dibilang jangan ngebut! hiks."

"Gue anter pulang aja ayo." Sam membantu alena berdiri.

"Gak, aku mau kesekolah." Alena mengusap rok yang kotor.

"Jangan gila! luka lo harus diobatin."

"Disekolah ada uks bang." Jawab alena.

"Al, kalo raiden liat bisa habis gue, pulang aja yuk." Ajak sam dengan wajah memelas.

"Gak, bilang aja gak papa, udah ayo! nanti telat." Alena membetulkan helm yang memiring.

Sam mengusap wajah kasar. "Terima nasib dah gue."

_________

Memang sial sam hari ini. Hari pertama sekolah aja tadi sudah terjatuh, sekarang diparkiran sekolah disuguhkan dengan pemandangan geng raiden. Bisa langsung diterkam dirinya ini. Apalagi lengan baju alena pendek dengan terpampang jelas luka disiku gadis itu.

Alena turun dari motor sam tepat disamping nya ada raiden bersama teman-teman nya.

Raiden melotot mata sebentar lalu berjalan mendekat ke arah alena. "Kenapa?" Tanya nya dingin.

"Apa nya?" Alena menaut alis santai.

"Tangan lo!" Geram raiden.

"Ee, jatoh tadi," ucap alena memandangi luka disiku.

"Astaga kenapa bisa sampe jatoh!" Raiden menarik pinggang alena berjalan menuju uks sebelum itu ia menatap sam tajam.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang