Hello🔥
•••
Alena menuruni anak tangga, jam menunjukkan pukul 22.00. Tetapi devan masih berada dikantor ada sedikit kendala disana dibantu dengan samudra.
Alena membuka pelan pintu lemari es mengecek apa yang bisa ia makan malam ini. Perutnya terasa lapar.
Gadis itu mengusap dagu pelan. "Eum, mie aja kali ya?" Alena memutuskan memasak mie ditambah telor, cuaca dinginnya malam pasti enak makan yang berkuah.
Suasana dapur rumahnya kini sangat sunyi, bi marti dan bi sira pasti sudah tertidur.
Alena melakukan semua aktifitas pelan, takut menggangu yang sedang beristirahat.
Ketika ia mulai menuangkan mie dari panci ke dalam mangkok, alena mendengar suara dari pintu utama rumahnya.
"Bang sam sama bang devan bukan ya?" Gumam alena pelan.
"Kok jadi serem si," decak alena saat bulu kuduknya merinding.
"Kok kaya ribut ya diluar? Apa ada maling?"
Alena sudah panas dingin, rasa lapar hilang begitu saja diganti dengan rasa takut.
Krek.
Itu suara pintu utama terbuka. Alena semakin kuat meremas ujung bajunya.
Tap.
Tap.
Tap.
Alena memejam mata dikala mendegar langkah kaki seseorang. Badannya bergetar hebat melihat seseorang berdiri disebrang meja makan sana.
"Hai babe."
"K-kendra?" Alena memundur hingga menabrak pantry kompor dikala kendra mendekat padanya.
"Jangan takut alena, come here babe." Kendra melebarkan kedua tangan memberi perintah agar alena mendekat.
"Enggak! Keluar!" Teriak alena.
"Jangan teriak sayang, nanti suara kamu habis. Ayolah come to me. Kendra mendekat pada alena.
Alena berlari menjauh dengan nafas naik turun ia terasa tercekat sekarang. Badan alena bergetar ketakutan, kenapa kendra bisa masuk kedalam rumahnya? Ah! alena rasanya ingin berlari menjauh namun kakinya terasa lemas.
"Berhenti alena!" Kendra menatap alena tajam.
Alena menggeleng air matanya sudah jatuh membasahi pipi. "Jangan macem-macem!"
"Nope babe, kita seneng seneng malem ini masa gak mau?" Kendra mengerling mata.
Alena berjalan mundur semakin menjauh pada kendra yang mengejarnya. Kendra menggeram marah. "Berhenti alena!" Bentak kendra.
"Jangan kendra aku mohon! Tolong!" Teriak alena histeris.
"DIEM ALENA!" Bentak kendra lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...