Raiden-chapter 33

87.7K 9.6K 720
                                    

Hello🪐

•••

Gadis berambut sepinggang itu sedang bersiap untuk berangkat menuju sekolah. Aktivitas Alena terpaksa terhenti saat mendengar suara dering telfon miliknya.

📞Ayah is calling...

"Assalamualaikum ayah," ucap Alena membuka pembicaraan.

"Waalaikumsallam, anak ayah masih dirumah? Belum berangkat kesekolah?"

"Iya ini Alena lagi siap-siap bentar lagi berangkat."

"Ayah besok pulang, ada sesuatu yang mau ayah obrolin."

"Ayah besok pulang? Yeay!" Senang gadis itu.

"Iya, Ayah tutup dulu ya, belajar yang rajin anak ayah."

"Siap! Alena udah mau berangkat sekolah juga, assalamualaikum," ucap Alena.

"Waalaikumsallam."

°°°

"Abang!" Teriak Alena berlari menuruni anak tangga. Menghapiri Devan yang tengah duduk diatas sofa sedang memangku laptop.

"Apa?" Devan beralih atensi yang sedari tadi sibuk bermain laptop kini menatap sang adik.

"Ayah besok pulang!" ucap Alena tersenyum lebar.

"Hm, tau."

"Kok abang udah tau? Ayah curang masa kasi tau abang duluan," ucap Alena memberengut.

"Yakin lo seneng besok?" Devan menaik alis satu memandang Alena tanpa ekspresi.

"Iya pasti seneng lah! Aku udah lama gak ketemu sama ayah, sibuk terus."

Merasa aneh apa yang di maksud dengan devan menanyakan senang atau tidak? Ya pasti Alena akan sangat senang jika Geno sang ayah pulang ke tanah air.

"Abang gak seneng?" Alena bertanya pelan.

Devan membawa alena dalam dekapnya, mengusap pelan punggung kuat Alena. Ia tahu Alena gadis manja, cengeng tetapi gadis itu sudah terlalu banyak menampung luka.

Semoga hari esok tidak kembali membuat luka didalam hati gadis mungil ini. Semoga saja.

Alena membalas pelukkan Devan. "Abang kenapa?"

"Gak, sana berangkat sekolah." Lelaki itu melepas peluk 'kan nya.

Alena mengerucut bibir. "Raiden belum dateng, aku telfon juga gak aktif nomornya."

"Mau berangkat bareng abang?" Tawar Devan.

"Bang Devan kan harus kekantor beda arah juga, sama bang Sam aja deh," tolak Alena.

"Sama gue aja," potong Devan. "Samudra bawa motor gak bener," kata lelaki itu mengambil kunci mobil di atas meja.

Alena berpikir sebentar, lalu mengganguk 'kan kepala setuju.

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang