Hello🌟
•••
Happy reading!
Pria berbadan tegap serta kemeja berbalut jas hitam itu sedang berada didalam pesawat, sebentar lagi akan segera melandas ke tanah air. Jangan lupa Randy sang seketaris yang selalu mengikuti kemana pun ia pergi.
Geno Darendra, Ayah dari Alena Darendra.
Sebentar lagi ia akan sampai dan bertemu dengan anak-anaknya. Geno mengambil ponsel yang berada di dalam saku jas membuka roomchat dengan seseorang.
Geno.
Aku sedang dalam perjalanan, kita bertemu besok. See you.Lalu pria itu kembali bersandar pada kursi pesawat, mengistirahatkan diri sebentar.
°°°
Didalam kelas, Raiden beserta anak Alester tengah mencatat materi atas perintah dari bu Ninu. Malas sebenarnya mereka menulis materi sebanyak ini mau kabur juga bu Ninu memantau berdiri didepan kelas tengah bersedekap dada.
Itu hukuman untuk mereka berlima karena kemarin sudah membolos pelajaran. Mungkin nama mereka berlima sudah pasti terletak paling atas didalam buku kasus bu Ninu.
Achan tersenyum kikuk dikala bu Ninu menatapnya tajam. "Serem banget kaya cikgu besar upin-ipin." Bisik Achan pada Doy disampingnya.
"Lebih serem ini chan, kesel gue kenapa dia kagak keluar-keluar dari tadi." Balas Doy berbisik.
"Tau asem mulut gue mau nyebat." Achan menyecap-nyecap mulutnya.
Doy memandang Achan sinis. "Najis gaya lo, kaya ngerokok aja."
"Gak papa sesekali, bunda gue juga gak tau."
"Kalo gue kasi tau gimana lo?" Tantang Doy.
"Cepu lo bangsat." Umpat Achan kesal.
Bu Ninu melototkan mata serta berdehem keras. "Jangan berisik! Lanjut mencatat sebentar lagi ujian ke naikkan kelas. Jangan membolos saja kerjaannya." Peringat bu Ninu sedikit menyindir untuk kelima lelaki itu.
"Sindir teros!" Saut Achan.
°°°
"ALENA GUE UDAH SELESAI!" Teriak Rella berlari mengejar Alena dan Dira. Mereka berdua ditugaskan untuk mengumpulkan buku latihan di ruang guru.
Dengan deru nafas tak teratur Rella memberi buku latihan miliknya pada Alena. "Udah bener semua ya?" Alena mengecek milik Rella.
"Udah lah gue pinter." Jawab Rella sombong.
"Iyain dah," ucap Dira mendegus. "Lo sama Ghea duluan kekantin aja nanti gue sama Alena nyusul."
"Okey!" Lalu gadis itu kembali berlari menuju kelas menemui Ghea.
"Kaya gak bisa jalan aja." Dira menggeleng kepala heran.
Alena tertawa pelan. "Udah ayo anter."
"Lets go!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...