Raiden-chapter 46

68.8K 8.6K 2.1K
                                    

HELLO!

° ° ° ° °

HAPPY READING!


Pagi dini hari hujan mengguyur ibu kota hawa dingin nan sejuk menembus kulit, awalan rintik biasa kian berubah deras turun membasahi bumi.

Alena menghirup udara hujan dari jendela kelas, gadis itu menyukai hujan apa lagi saat belajar pemandangan di hadapan rintihan hujan deras mengguyur atap sekolah.

Alena menggengam tangan Raiden menikmati aliran hangat yang disalurkan dari tangan lelaki itu.

Alena tersenyum miris kedua matanya berkaca-kaca ia mengalih tatapan meratapi rintikan hujan deras. Tangan hangat lelaki ini apakah bisa menghangatkan Alena selamanya? untuk di masa yang akan datang?

Ini takdir kisah mereka? karena keegoisan seseorang.

Hatinya teremas perih membayangkan Raiden jauh dari jangkauan nya. Mereka bertemu setiap hari bertemu setiap jam bahkan setiap detik Raiden selalu bersamanya.

Alena menahan rasa sesak di dada obrolan kemarin malam dengan Ayahnya adalah momen paling ia benci seumur hidup.

"Ayah mau bicara boleh?" Geno berdiri didepan Alena, watak pria berubah tegas.

"Boleh, Ayah mau ngomong apa?" Alena duduk di atas kursi meja makan.

Geno mengeluarkan amplop putih didorong kehadapan Alena. "Buka." ucapnya dengan ekspresi sulit diartikan.

Alena mengambil amplop putih ragu eskpresi Geno sekarang belum pernah Alena melihat nya, Alena mulai membuka slop amplop putih itu.

"Ini apa?" gumam Alena pelan seraya mengeluarkan surat dari dalam amplop.

Alena membaca secara teliti dan serius tidak lama ia menatap Ayahnya kaget "Ayah?" Alena menatap Ayahnya tidak percaya.

Akhirnya air mata Alena meluruh membasahi pipi, rasanya ribuan jarum menusuk relung hatinya. Tidak kuat untuk bicara Alena terisak menangis.

Alena meremas surat itu hingga remuk perasaan nya campur aduk sekarang. Surat itu berisi pengunduran diri Alena dari SMA Galantri mulai minggu ini.

"Lanjutkan sekolah kamu di singapura."

"Ayah melakukan ini karena keamanan kamu terancam Alena, Ayah mau kamu hidup tenang. Jangan pernah percaya dengan orang terdekat kamu termasuk Raiden sekalipun."

"Alena gak mau." Gadis itu menggeleng keras menatap Geno tidak takut.

"Ayah tidak membutuhkan jawaban. Ikuti perintah Ayah untuk tinggal di singapore!" Geno mulai menaikan oktaf bicara.

"Alena gak mau!" teriak Alena histeris, bagaimana ia bisa meninggalkan semua ini dalam waktu singkat?

"Pasport kamu sudah Ayah urus masalah tiket sudah Ayah pesan, kita berangkat minggu ini." ucap Geno tidak mengindahkan penolakan Alena.

"Ayah gak bisa putusin itu sendiri Alena gak mau pergi dari sini, Kenapa Ayah jadi gak percaya sama Raiden? Ayah dulu yang suruh Raiden buat jaga Alena 'kan?"

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang