Raiden-chapter 5

153K 14.6K 230
                                    

HELLO ALL💐💥💟🤍❤️

💥HAPPY READING💥

Note: refresh dulu ya cerita ini, karna revisi.

[VOTE AND KOMEN GENGS]

•••••

Dengan mata setengah terpejam alena berjalan menuruni tangga. Terlihat 3 orang lelaki sedang berbincang dimeja makan.

Alena membulat mata kaget melihat siapa orang didepan nya. Berlari kencang menubruk tubuh tegap itu. Yang selama ini Alena rindukan.

"AYAH!" Alena memeluk erat tubuh geno.

Geno membalas pelukan sang anak. Sudah 1 bulan mereka tak bertemu.

"Ayah, kapan dateng?" Tanya alena masih dalam dekapan sang ayah.

"Tadi malem, ayah mau samperin kamu, eh tapi udah tidur." Geno mengusap sayang punggung alena.

Netra mata alena beralih menatap samudra. Abang sepupu nya yang tinggal di singapura sama dengan sang ayah. "Loh kok ada bang sam?"

Sam menaik alis satu. "kenapa? Gak seneng?"

Alena menggeleng kuat. "Gak gitu," lalu berjalan memeluk samudra. "Udah lepas sesek nih." Ucap samudra membuat alena mendengus malas.

Alena terdiam, memandangi apakah bang devan ikut pulang juga? Sudah bertahun-tahun mereka sudah tak bertemu. Sebenci itu kah devan sampai tak mau serumah dengan alena. Yap, devan ikut dengan ayah bekerja tetapi lelaki itu menetap disana. Alena rindu dengan kehangatan devan. Kalo bisa meminta mungkin alena ingin dirinya yang pergi dari pada bunda nya, karena semenjak itu alena jarang merasakan kehangatan dari keluarga. Bahkan ayah nya pun jarang berada dirumah. Iya alena paham itu tentang pekerjaan ayah nya juga.

Raiden berdehem mengkode agar alena sadar akan kehadiran nya.

"Eh, ada raiden." Cengir nya. Raiden mendegus.

Alena duduk disamping sang ayah. Memeluk erat tubuh lelaki itu melepas rindu yang sangat berat. Pasti ayah nya tidak akan lama di tanah air. Karena harus mengurus pekerjaan disingapura.

"Sarapan dulu ya?" Ucap geno kepada sang putri.

Alena mengganguk lalu memulai sarapan.

"Nanti ada yang mau ayah omongin, tapi ayah mandi dulu ya udah gerah banget nih."

"Iya, sam juga mau mandi dulu." Ucap sam lalu berjalan menuju kamar tamu.

"Ayah tinggal ya, awas jangan berantem." Geno mengusap sayang kepala alena dan berlalu pergi.

Alena berjalan pindah posisi duduk disamping raiden. "Rai, aku udah siap cerita."

Raiden menyerong 'kan badan sekarang fokus nya hanya pada alena.

"Kenapa gitu liatin aku nya?"

"Engga, cepet cerita."

Alena mengambil nafas dalam lalu menghembus. "Aku semalem kepingin banget makan mie ayam mang cicep."

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang