Hellow!
Saran nama buat kapal Raiden Alena!!!
° ° ° ° °
Alena memperhatikan punggung seorang lelaki yang mulai menjauh dari nya, Alena mengembangkan senyum saat Devan mulai masuk ke dalam mobil dan meninggalkan halaman sekolah. Yap! Alena berangkat bersama Devan.Salahkan Raiden lelaki itu baru bangun pukul 07.00 saat bel masuk sekolah berbunyi ia baru bangun? Hebat sekali. Jadi Alena berinisiatif meminta diantar dengan Devan.
Gadis itu berlari cepat saat tak berselang lama berjalan melewati koridor bel masuk berdering keras.
•🦋•
Alena mendesah kesal pasalnya Raiden tidak masuk ke dalam kelas hingga mata pelajaran terakhir. "Bolos pasti." decak nya kesal.
Alena mengetuk dagu berfikir tadi waktu dikantin Achan keceplosan katanya Raiden ada datang ke sekolah, kalau ada dimana lelaki itu sekarang? Apa Raiden sembunyi agar terhindar dari omelan Alena?
Alena menarik bibir tersenyum misterius ia tahu harus kemana sekarang, beruntung di pelajaran satu jam kedepan guru berhalangan hadir, seakan dewi fortuna berada dalam pihak nya Alena berjalan menuju rooftop.
Tempat favorite lelaki itu.
Melewati belasan anak tangga Alena akhirnya tiba di depan pintu rooftop, pintu itu tertutup rapat. Perlahan Alena mendorong pelan pintu agar terbuka.
Kedua mata hazel gadis itu mengerling malas melihat seseorang bersandar di atas sofa bekas milik guru yang awalnya ada di gudang tapi diangkut murid-murid nakal yang biasa merokok di rooftop untuk mereka bersantai, termasuk Raiden dan sekawanan.
Seketika mendapat ide terlintas di otaknya Alena menarik sudut bibir, seperti terpancar bola lampu berbunyi tring!
Alena berjalan mengendap-endap seperti maling lalu berdiri tempat di belakang Raiden yang sedang merokok. "Ish!" desis Alena pelan.
Bukan nya masuk ke dalam kelas malah bolos terus merokok lagi! kesal Alena menatap punggung lelaki itu.
Perlahan kedua tangannya terulur hendak menutup kedua mata lelaki itu, Alena akan membalas ketengilan Raiden yang kemarin menjahilinya.
"AKH!" pekik Alena tertahan.
Belum sempat melancarkan aksi menjahili lelaki itu, tangan Alena sudah lebih ditarik secara paksa oleh Raiden lalu mendudukan gadis itu ke atas pangkuan nya.
Raiden membuang rokok ke bawah lalu menginjak nya guna mematikan sisa rokok, lalu beralih menatap Alena. "Kenapa?" tanya nya menahan tawa.
"Ish." dengus Alena kesal.
Raiden tertawa pelan dengan tangan liarnya yang semakin memeluk Alena lebih erat. "Kenapa kesini?"
"Lepas ih aku gak suka kamu bau rokok." Alena mendorong pelan dada bidang Raiden agar menurunkan nya dari pangkuan lelaki itu.
Bukan hanya persoalan asap rokok, pasokan oksigen Alena menipis karena perlakuan tiba-tiba Raiden yang membuat ribuan kupu-kupu bertebaran di hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...