Hello♂️
•••
Happy reading.
Masih berada didalam ruangan serba putih itu, Alena duduk di bangku tepat disamping brangkar tidur, sedang berbicara dengan Dira yang sudah sadar dari pingsannya."Lo enggak ada luka parah lagi kan Al? Jujur lo diapain aja sama Clara?" Tanya Dira.
Alena menggeleng kepala pelan. "Enggak ada kok, kaki aku aja yang luka."
"Clara udah gila banget, gak habis pikir gue," ujar Dira mengusap pelipisnya.
"Aku minta maaf, gara-gara aku Dira kena sasaran Clara juga." Kata Alena memegang tangan Dira.
Dira mengusap pelan tangan Alena seraya tersenyum tipis. "Santai aja Al gue gak papa kok, oh ya Raiden mana?"
"Katanya mau ambil tas aku, dia maksa aku pulang."
"Iya si lebih baik pulang aja, kaki lo masih sakit 'kan? Takut kenapa-kenapa."
"Udah diobatin kok, udah gak papa." Jawab Alena.
°°°
Tempat dimana Alena terkunci kini berganti di isi kan oleh Clara bersama kedua temannya.
Di gudang sekolah sekarang ketiga perempuan itu duduk di bangku besi berkarat dengan tangan terikat dan juga mulut tertutup lakban.
Achan mengembangkan senyum merasa telah berhasil menangkap para penjahat. "Nakal si, gue iket kan kalian."
Althar bersedekap dada menatap datar. "Emang ini semua perintah Raiden, tapi kayanya dia terlalu males habisin waktu untuk berurusan dan ketemu sama lo Clara." Kata Althar menatap Clara dingin.
"Gue bakal lepasin kalo lo stop berulah, dan berhenti ganggu Alena. Atau rahasia lo kesebar?" Ucap Althar.
Clara menatap Althar tidak mengerti, apa maksud dari rahasia itu?
"Jangan kasar-kasar thar, nanti dede bayinya sakit." Saut Achan.
Bintang melangkah kaki kearah ketiga perempuan itu lalu melepas lakban secara perlahan. Bintang tahu mereka salah, tetapi dirinya juga tidak mau kasar pada perempuan.
Clara membeku lalu menatap semua para anggota Alester tajam. Sial, bagaimana mereka semua tahu bahwa dirinya sedang berbadan dua. Berarti Raiden juga tahu?
Sial! sial! kenapa yang masuk Kendra! Bukan Raiden. Batin Clara.
"Jaga ucapan lo! Gak usah sebar fitnah!" Sentak Clara.
"Fitnah yah?" Doy mengangguk kepala mengiyakan saja.
"Clara lo hamil?" Tanya Eca dengan wajah terkejut pada Clara.
"Enggak! jangan pernah percaya sama mereka! Percaya sama gue!" Ujar Clara dengan wajah memerah emosi.
Althar menghembus nafas kasar. "Lo harus stop obsesi lo sama Raiden. Dia sekarang udah sama Alena, sebelum lo nyesel kalo Raiden yang akan turun tangan buat musnahin lo Clara."
Clara menunduk kepala lalu menangis sejadi-jadinya. Kenapa kehidupannya sangat jauh berbeda dengan Alena. Dan sekarang dirinya sedang hamil, kenapa kesialan selalu datang pada dirinya. Lihat? Kendra saja tidak mau mengganggap ini anaknya? Lalu Raiden lelaki yang ia cintai bahkan tidak pernah menoleh untuk melihat dirinya. Apakah salah dirinya egois merebut kebahagian orang lain? Dan dapat merasakan bahagia untuk sekali saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raiden. (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan dengan Raiden si ice prince yang sayang nya nakal dan tampan? Dan dijaga dengan Raiden, sahabat kecil...