"Jadi, siapa yang mau menjelaskan semuanya pada ayah?"
Aku dan Reyhan duduk tepat di depan ayah. Siapa yang mengira jika ayah menelepon ku setelah sampai di pesantren Al-Faaz.
Benar saja yang ku cemaskan tadi. Ayah tahu dari orang pesantren bahwa ada kejadian yang hampir saja membuat Reyhan di hukum karna perbuatannya."Maafkan saya, Ayah. Ini semua adalah kesalahan saya." Reyhan lah yang akhirnya buka suara.
Tidak. Ini, kan, jelas bukan kesalahan Reyhan.
"Bukan salah Reyhan, kok, Yah. Ini salah perempuan itu yang memfitnah Rey," jelasku.
Reyhan menatapku sebentar lalu kembali fokus pada ayah.
"Reyhan, apa benar wanita itu ibu sambung kamu?"
Reyhan terdiam sebentar sebelum akhirnya menggeleng. "Dia istri abi sambung saya, Ayah. Jadi, seharusnya dia bukan ibu sambung saya."
Ayah ikut diam, begitu juga denganku yang baru hari ini tahu, bahwa kiai Yusuf bukan ayah kandung Reyhan.
"Lalu, apa benar wanita itu pernah kamu lamar?" tanya ayah. Mendadak aku jadi tidak enak dengan situasi itu. Untuk apa ayah membahas masa lalu. Biarkan saja apa pun itu, hanya menjadi cerita kenangan saja, batinku.
"Benar," angguk Reyhan.
Ayah melirikku, tapi aku hanya membalasnya dengan senyum kecil.
"Kamu pernah mencintai wanita itu?"
Reyhan menghela napas panjang. Aku bisa merasakan ketidaknyamanannya dengan pertanyaan itu.
"Yah, itu, kan, cuman masa-"
"Iya, dulu, tapi sekarang rasa itu tidak ada sama sekali, Ayah." Reyhan menjawabnya membuat ucapanku terpotong begitu saja.
Sialan! Kenapa tetap saja aku tak suka mendengarnya. Meski Reyhan mencintai wanita itu hanya di masa lalu. Tapi tetap saja Reyhan pernah mencintai wanita itu.
Kenapa? Kenapa aku merasa kesal? Tidak mungkin, kan, aku cemburu?
"Hem, apa kamu bisa menjamin itu, Rey?" tanya ayah lagi seolah belum puas dengan jawaban Reyhan.
"InsyaAllah, Ayah. Saya hanya akan mencintai istri saya."
Deg.
Jantungku berdegup sangat kuat sampai terasa akan meledak. Istri? Bukannya aku istri Reyhan. Apa itu tandanya Reyhan hanya akan mencintaiku?
"Jadi, kamu mencintai Aysha?"
Aku melotot menatap Ayah. Apa-apaan ini?
"Ayah." Aku menggeleng. "Kenapa nanyanya gitu, sih?"
"Ayah harus memastikan Reyhan sudah terlepas dengan sisa rasa di masa lalu. Dia suami kamu saat ini dan kalau bisa sampai akhir hayat, Aysha," tutur Ayah.
Saat ini aku hanya bisa menunduk dan mendengarkan apa yang Reyhan akan katakan atas pertanyaan ayah. Bagaimana mungkin Reyhan mencintaiku sementara aku dan dia menikah karena perjodohan. Kalau saja pertanyaan itu diajukan padaku, tentu aku pun ragu untuk menjawabnya. Cinta? Itu bukan perkara mudah, mungkin aku mulai menerima kenyataan bahwa Reyhan suamiku, tapi kalau itu dikatakan cinta, aku belum yakin sepenuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan Dengan Santri (Gus Reyhan)
RomantikFOLLOW DULU SEBELUM BACA Rate 18+ Rumaysha terpaksa harus menerima perjodohan dengan seorang pemuda bernama Reyhan. Gus dari pondok pesantren Al-Faaz. Rumaysha awalnya menolak, tapi ayahnya mengancam akan memasukkan dirinya ke pesantren jika menola...