Bagian 20 : Dia Surgaku

4.8K 216 28
                                    

Saat kejadian itu yang terlintas hanya merekam apa yang mataku lihat menjadi sebuah barang bukti. Itu bisa menjadi bukti yang nantinya aku butuhkan. Kejadian ini sudah pasti akan mengubah presepsiku terhadap Reyhan. Mungkin juga berpengaruh besar terhadap rumah tanggaku dengannya. Apalagi jika ayahku tahu nanti. Setidaknya jika nanti ayah bertanya padaku, tentang apa yang terjadi, aku punya bukti valid tentang perbuatan Reyhan.

"Apa pernikahanku dengan Reyhan akan kandas setelah ini?" ucapku sangat pelan. Kupaksa menatap pemandangan itu. Pemandangan Reyhan yang tengah bertatapan dengan Umi Aira.

"Gue harus rekam buat barang bukti. Gue gak mau disalahkan ayah nanti kalau ngomong gitu aja tanpa bukti."

Aku mengambil ponsel dan tetap bersembunyi dari balik pohon. Ku rekam aksi wanita itu yang mencoba menarik Reyhan ke sisinya setelah melepaskan penutup di wajah.

"Gak sangka," decakku lalu menutup mulutku rapat. Ternyata benar, apa yang terlihat baik belum tentu benar-benar baik. Kiranya itu yang tengah aku lihat sekarang.

"Kamu bilang kamu mencintaku, kan, Rey?" Tangan Humayra menarik tangan Reyhan secara paksa.

"Lepaskan!" sentak Reyhan setelah menghempas kasar genggaman wanita itu.

Tanganku jadi makin gemetar, video yang kurekam pun mulai tidak fokus karena aku hampir menjatuhkan ponselku sendiri.

Lo harus punya bukti Aysha, lo gak boleh jadi wanita lemah.

Itu yang aku suarakan dalam hati berulang-ulang. Jelas sekali Reyhan menolak setiap tindakan wanita itu padanya. Reyhan mendorong wanita itu hingga jatuh tersungkur. Tapi dengan cepat sang wanita bangkit lalu mulai menaikkan jilbab yang mengulur panjang itu. Di bukanya satu kancing gamis yang dia kenakan hingga membuatku menganga kaget.

Apa yang hendak wanita itu lakukan? Apa dia sudah gila?

Reyhan segera mengalihkan pandangan, dia kelihatan panik dan marah saat itu. Aku masih merekamnya, mulai yakin suatu saat aku membutuhkan videonya.

"Kalau kamu tidak mau kembali padaku, maka jangan salahkan aku, jika kubuat hidupmu hancur, Reyhan!"

"Sebaiknya kamu bertaubat. Saya telah melakukan kesalahan, saya menemui iblis seperti kamu, Aira!"

"Ya! Saya memang sudah berubah menjadi iblis. Karena saya muak hidup dengan topeng! Saya tidak bisa bertahan dengan ayah sambung kamu Rey! Saya mencintai kamu, bukan kiai Yusuf!"

"Dan saya jijik dengan kamu!" tegas Reyhan tanpa menatap Humayra yang menangis sambil meremas kerudungnya.

"Naudzubillah! Apa yang kamu lakukan dan kamu katakan barusan sangat menjijikkan Aira!"

"Reyhan saya mohon! Lakukan! Bawa saya kabur dan saya yakin kamu juga masih mencintai saya!"

Saat itulah aku mulai lemah. Kekuatanku seolah sirna untuk sekedar memegang ponsel. Langsung saja kumatikan rekaman itu. Kakiku kupaksa berlari sejauh mungkin, dan aku berharap segera menyingkirkan setiap bayangan kejadian yang aku lihat tadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dijodohkan Dengan Santri (Gus Reyhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang