• Sad romance •
Alvian dan Alissa sudah menikah.
Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua.
Apakah Alvian dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niko masuk ke dalam ruangan Alvian seraya membawa berkas untuk ditanda tangani oleh bosnya,
"Ini berkas yang harus di tandatangani, Pak." ujar Niko menyerahkan berkas kepada Alvian.
"Baik. Oh iya, saya ada jadwal apa saja hari ini?" tanya Alvian sambil membaca berkas di tangannya. Niko menyalakan ipad nya, kemudian mencari schedule yang sengaja Niko buat agar memudahkannya dalam membuat jadwal meeting atasannya.
"Nanti sore ada jadwal meeting untuk membahas proyek pembangunan yang ada di Bandung, Pak." jawab Niko, memberikan ipad tersebut pada Alvian.
"Baik, Ko. Terima kasih ya."
"Sama-sama, Pak. Saya keluar dulu."
Alvian mengembalikan lagi ipad tersebut pada Niko. Sebelum Niko benar-benar keluar, ia ingin bertanya ke Alvian tentang cewek kemarin yang sempat datang ke kantor.
"Pak, saya boleh bertanya?"
Alvian mengangguk, "Tanya aja silahkan."
"Sebelumnya saya minta maaf kalau saya terkesan terlalu ingin tahu sama bapak. P-perempuan yang menemui bapak itu siapa ya, Pak?" tanya Niko sedikit takut. Ia melihat wajah atasannya yang mendadak dingin dengan sorot mata menyorot tajam ke arah lain.
"Dia Adel, sahabat saya sejak kecil." jawabnya.
"Ah sahabat. Saya kira itu istri bapak."
Alvian menggeleng cepat, "Bukan, Ko. Dia juga udah punya suami." balas Alvian.
Niko merasa tidak enak dan tidak ingin membahas masalah diluar pekerjaan ini terlalu lama. Niko memutuskan untuk pamit keluar saja dari ruangan.
❄❄❄
Bara menghela napas lega. Akhirnya ia pulang dan berjalan ke arah parkiran. Tempat dimana motornya terparkir disana. Tubuhnya terasa sangat lelah. Ia ingin segera pulang agar bisa beristirahat.
Setelah memakai helm, Bara menyalakan mesin motornya. Tak perlu menunggu lama, Bara mulai melajukan motornya ke arah kediamannya.
Di tengah perjalanan, Bara berhenti karena lampu merah. Pandangannya jatuh ke arah gadis berseragam cokelat yang ia temui kemarin di taman kota. Gadis itu baru saja turun dari bis kota dan berjalan masuk ke dalam gang sempit yang berada di tengah-tengah ruko.
Ngapa gue jadi liatin dia coba? Gak penting banget.
❄❄❄
Kabar kehamilan Alissa telah sampai di telinga kedua sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Liana dan Zahra. Mendengat kabar bahagia tersebut, membuat kedua gadis itu ingin sekali menikah dengan pacar mereka masing-masing.