ALVISA 2 - S e m b i l a n 🍃

3.5K 281 29
                                    

Kalau ada typo, tolong beri tahu🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada typo, tolong beri tahu🙏






Alissa tidak pernah menyangka bahwa Adel bersikap seperti tadi padanya. Memeluk suaminya tiba-tiba tanpa memikirkan bagaimana perasaannya yang kecewa sekaligus terluka melihatnya. 

Wanita itu mengusap air matanya dengan kasar. Tidak menghiraukan panggilan Alvian yang sedari tadi memanggil namanya,

"Sa, aku mohon jangan marah sama aku." lirih Alvian seraya menyusul Alissa yang sudah sampai di kamar.

Alissa tidak menanggapi. Hatinya masih terasa sakit melihat kejadian tadi. Alvian menghela napas berat, lalu berlutut di tepi tempat tidur. Kepalanya terangkat untuk menatap wajah sendu sang istri. Ia juga tidak ingin Alissa menangis. Ia hanya ingin istrinya bahagia tanpa ada air mata.

"Sayang, maaf ya. Kamu lihat sendiri 'kan? Aku bahkan tadi gak balas pelukan dia. Aku marah sama dia karena lancang meluk aku gitu aja didepan kamu." jelas Alvian, kedua tangannya terulur untuk mengelus tangan Alissa didepannya.

"Aku minta maaf, yang."

Masih belum ada respon dari Alissa. Pandangan istrinya masih menatap kosong ke depan dengan wajah yang sendu jelas sekali disana. Air matanya masih mengalir, seiring dengan rasa sakit yang terus-terusan datang menjalar hatinya.

"Sa, Mas mohon. Maafin Mas ya." kata Alvian lagi dengan tatapan memohonnya.

Percuma saja. Alissa masih mendiamkannya. Alvian jadi gelisah sekaligus ketakutan sendiri karena ia takut Alissa tidak akan memaafkannya.

Alvian paham perasaan Alissa sekarang. Dulu ia sering menyakiti Alissa dengan cara memprioritaskan Adel daripada Alissa yang notabenenya dulu adalah pacarnya sendiri meskipun terpaksa. Alvian merasakan bagaimana sakitnya perasaan Alissa sekarang.

Pria itu mengepalkan kedua tangannya erat. Merasa menyesal karena perbuatannya dulu. Kini, Adel datang kembali padanya lalu membuat perasaan Alissa terluka. Alvian tidak bisa membiarkan hal ini terjadi pada Alissa terus menerus.

Mengingat bahwa Alissa sedang hamil dan tidak boleh memikirkan hal yang terlalu berat, membuat Alvian semakin khawatir memikirkan. Alvian menoleh lagi ke arah Alissa yang masih melamun dengan tatapan kosong seperti tadi.

"Mas beliin makanan ya. Mau apa? Seblak? Bakso? Ayam geprek? Sate sosis bakar?" tanya Alvian menyebutkan menu makanan kesukaan istrinya sambil mengusap air mata di pipi Alissa yang perlahan mengering.

"Mas pergi aja sana." lirih Alissa yang akhirnya bersuara juga. Alvian kaget dan menggeleng tegas,

"Aku gak mau. Aku gak akan pergi sebelum kamu maafin aku, Sa." kata Alvian meraih kedua tangan istrinya. Lalu mengecup tangan Alissa berulang kali.

Alissa menepis tangan Alvian. Setelah terlepas, wanita itu beranjak dari posisi duduk lalu pergi keluar kamar tanpa mengucapkan apapun pada Alvian.

ALVISA 2 [ HIATUS! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang