ALVISA 2 - E m p a t b e l a s 🍃

3.3K 246 6
                                    

Beri tahu jika ada typo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beri tahu jika ada typo🙏



Ziva berlari sampai rumahnya. Nafasnya naik turun, dadanya terasa sesak akibat lari tadi. Ia membungkukan sedikit badannya, lalu menegakan kembali. Ia mengeluarkan kunci rumah dari kantong rok yang dikenakan,

"Ziva ..."

Ziva menoleh ke belakang. Ada seorang gadis yang seusia dengannya baru saja memanggilnya. Gadis itu tinggal di depan rumahnya persis, selalu menginap dirumah Ziva jika malam minggu.

"Eh Mayang. Masuk sini."

Gadis bernama Mayang itu mengangguk dan mulai membuka gerbang rumahnya. Mayang mendekati Ziva dan berdiri di sebelahnya,

"Nginep 'kan?" tanya Ziva

"Yoi! Selesaiin drakor yang kemarin, Ziv!" seru Mayang antusias. Ziva mengangguk cepat dan mulai membuka pintu rumahnya.

Sesampainya di ruang tamu, Ziva menaruh plastik belanjaan dengan logo minimarket di atas meja ruang tamu, "Lo disini dulu. Gue mau ganti baju."

"Beres!"

Ziva melangkahkan kakinya ke arah kamar. Setelah menutup pintu, Ziva melepas cardigan mint dan menggantungnya di balik lemari.

Tiba-tiba ia teringat dengan dompetnya. Ziva melotot dan langsung keluar kamar sambil berlari,

"MAYANG!"

Mayang yang sedang asik men-scrool aplikasi instagram pun terperanjat kaget mendengar teriakan yang memanggil namanya. Ia menoleh cepat ke sumber suara. Gadis itu kaget melihat Ziva keluar dengan ekspresi paniknya,

"Eh ngapa lo?" tanya Mayang beranjak dari posisi duduk.

Ziva tidak merespon. Gadis itu mendekati plastik belanjaan di atas meja. Kemudian mengeluarkan isinya. Namun sayang, dompet biru miliknya tidak ada disana. Ziva tambah panik jadinya. Apalagi didalam dompet itu ada KTP, ATM dan uang.

"Lo kenapa sih, Ziv?" tanya Mayang ikut resah. Apalagi Ziva tidak menanggapinya,

"Dompet gue, May!" jeritnya.

Mayang melotot kaget, "Dompet lo? Hilang?"

"Gue gak tau." lirih Ziva. Ia menutupi wajahnya dengan tangan, isakan tangis pun mulai terdengar. Mayang mengelus pundak Ziva agar tenang dan jangan menangis lagi. Ia akan membantu gadis itu untuk mencari dompet tersebut.

ALVISA 2 [ HIATUS! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang