Waktu berlalu begitu cepat. Ini hari kedua Alvian berada di Bandung untuk mengawasi proyek pembangunan bersama atasannya.
Selesai sholat dzuhur dan makan siang, Alvian berinisiatif untuk menelepon Alissa dengan video call. Sudah dua hari ini ia merindukan istri yang dicintainya itu. Tidak lama kemudian, panggilan diangkat oleh Alissa di sebrang sana.
Alissa tampak cantik dengan rambut yang digerai panjang disana, "Halo, sayang. Cantik banget." puji Alvian tulus.
Kedua pipi Alissa memerah seketika saat Alvian memujinya barusan. Wanita itu menoleh ke arah lain untuk menghilangkan rasa gugupnya. Alvian terkekeh pelan,
"Malu nih ceritanya?" tanya Alvian,
"Gak! Aku gak malu!"
"Iya deh iya aku percaya."
Alvian merapikan rambutnya ke belakang, memamerkan jidatnya yang mulus tanpa cacat. Alvian tersenyum manis ke arah kamera, membuat jantung Alissa berdegup kencang bukan main saat melihat wajah tampan suaminya.
"Itu pamer-pamer jidat biar apa coba? Tebar pesona gitu ke cewek lain? Iya?"
Alvian tertawa keras, merasa senang melihat ekspresi kesal istrinya di sebrang sana, "Aduh sayangku ini. Gak tebar pesona dong. 'Kan aku udah punya istri. Cantik, baik, pengertian, sayang sama aku. Kurang apa coba? Masa iya aku cari yang lain lagi. Gak mungkin, yang." ujarnya tetap tersenyum.
"Oh iya, Mas. Aku tutup dulu ya, soalnya bel masuk udah bunyi. Aku harus ngajar lagi. Semangat kerjanya My Hubby!"
"Oke, sayangku. Semangat juga ngajarnya."
Panggilan video call pun berakhir, Alvian bersiap untuk kembali ke lapangan dan mengawasi proyek yang sedang dibangun. Namun, langkahnya terhenti saat ada panggilan masuk berbunyi dari ponselnya. Alvian menghela napas dan mengeluarkan benda pipih tersebut dari kantong celana kain yang dikenakan,
"Adel?"
Alvian sendiri bingung harus mengangkatnya atau tidak. Pasalnya, cewek ini dari kemarin selalu meneleponnya, namun tak ia angkat.
Ada sesuatu yang penting mungkin, ya?
Ibu jarinya menggeser ikon hijau di layar, panggilan akhirnya tersambung, "Alvian! Kangen ..."
"Del, lo apaan sih?"
"Jahat! Kamu katanya sahabat aku. Tapi kamu sekarang berubah!"
Alvian memejamkan kedua matanya, tau begini tadi ia tidak usah angkat panggilan dari Adel yang semakin hari semakin mengganggunya. Ia tidak ingin menyakiti hati Alissa lagi. Dirinya juga bertanya-tanya, Adel meneleponnya seperti ini, apakah Aldo tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...