"Sa ..."
Alissa menoleh ke sumber suara, ia melihat Sandi dan Rere yang baru saja datang. Alissa segera berdiri kemudian memeluk tubuh Rere dengan cepat. Tangis keduanya pun pecah seketika.
"Ma ... Mas Alvian jahat." lirih Alissa yang masih memeluk Rere.
Rere menggeleng pelan, tangannya terus bergerak mengusap punggung bergetar mantunya, "Alvian gak jahat, Nak. Dia sembunyikan hal ini karena dia gak mau buat kamu khawatir. Sudah dua minggu ini dia jalani kemoterapi diam-diam tanpa sepengetahuan kamu. Awalnya Papa sama Mama maksa dia untuk secepatnya kasih tau kamu, tapi Alvian tetap gak mau. Sampai kondisi penyakit kanker ini udah memasuki stadium akhir. Alvian merasa sedih dan putus asa. Ada rasa penyesalan dari diri Alvian, ia yang gatau harus apa jadinya down dan sekarang kita berdoa aja ya supaya nanti sore operasi ini berhasil." jelas Rere panjang lebar.
Alissa mengangguk dan melonggarkan pelukannya. Ia menatap wajah Rere seraya mengusap air matanya. Rere menghembuskan napas berat, ia juga sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya saat ini.
Dokter masuk ke dalam ruangan dan mendekat ke arah ranjang yang ditempati Alvian. Dokter mengecek sebentar, kemudian mengatakan sesuatu pada keluarga Alvian dengan serius,
"Pasien harus segera kami lakukan tindak operasi untuk pengangkatan sel kankernya. Karena saat ini, sel telah menjalar ke seluruh tubuh." jelas sang dokter,
Alissa mengangguk, kedua matanya yang bengkak sehabis menangis pun terlihat jelas disana, "Lakukan yang terbaik, Dok."
"Baik, Bu. Ibu silahkan ke ruang administrasi terlebih dahulu, baru operasi akan segera kami mulai."
❄❄❄
Sudah lebih dari satu jam, operasi pembedahan sel kanker pun belum juga usai. Alissa masih dengan setia menunggu di depan ruang operasi. Bibirnya terus bergerak komat-kamit merapalkan kalimat doa, berdoa agar operasi tersebut berhasil.
Lampu ruang depan operasi mati pertanda operasi selesai. Alissa menetralkan degup jantungnya saat ini, ia berdiri lalu berlari mendekati dokter yang baru saja keluar. Sandi dan Rere pun ikut mendekat karena ingin mengetahui juga bagaimana hasil operasi Alvian,
"Bagaimana, Dok?" tanya Rere penuh harap dengan kedua tangannya tertaut erat.
"Operasi berjalan dengan lancar dan berhasil. Pasien akan segera kami pindahkan ke ruang perawatan." jawab dokter. Alissa dan Rere bersorak senang, hasil operasi berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Alissa sangat menanti kondisi Alvian yang pulih kembali seperti semula.
"Allhamdulilah ya Allah, operasi suamiku akhirnya berhasil." gumam Alissa dengan senyum yang mengembang.
"Terima kasih banyak, Dok."
"Sama-sama, Pak, Bu. Saya permisi dulu."
❄❄❄
Najlax07_ Wah gak nyangka ya, ternyata kak Lisa plagiat cerita orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...