Di hari Rabu yang sedang tanggal merah ini, Ronald memilih untuk menghabiskan waktu dirumah dan bermain PS bersama Vino. Ronald berdecak keras, lagi-lagi Vino berhasil menang dan mencolek pipi Ronald menggunakan tepung terigu. Ronald pasrah dengan tampilan wajahnya yang belepotan penuh tepung."Gimana sih lo, Ron? Katanya jago main PS. Kok gue malah menang mulu?" tanya Vino tertawa keras melihat wajah Ronald.
"Heleh, kalau ada Alvian lo juga kalah ye. Gak usah sombong." kesal Ronald kembali memegang stik PS nya.
"Kapan-kapan ajak Alvian sama Guntur yuk. Seru kayaknya main berempat." kata Vino pada Ronald.
"Boleh tuh, udah lama kita gak kumpul bareng berempat." Mendadak Ronald merindukan momen-momen saat berkumpul dengan para sahabatnya.
Drrrtt drttt
"Ada telepon masuk dari babi kesayangan tuh."
Vino melotot tajam ke arah Ronald dan meraih benda pipih tersebut dan menempelkannya pada telinga kanan, "Halo sayangku." sapanya dengan wajah senang karena Liana meneleponnya.
Ronald tersenyum jahil. Ia ingin sekali mengerjai Vino balik. Tangannya merogoh kantong celana dan mengeluarkan ponsel dari celana selututnya. Ronald menyalakan video plus-plus yang dia punya di galeri dengan volume kencang. Membuat Vino yang sedang menelepon Liana pun kaget karena suara desahan wanita yang keluar dari video tersebut.
"Ah, ah, terussh ..."
"Anjing!" umpat Vino pada Ronald yang memasang wajah tidak berdosanya.
"Vino! Kamu lagi nonton video anu ya?!"
"Gak kok sayangku, beneran deh. Aku gak nonton!" Vino mulai panik, mau matikan panggilan duluan tapi dia takut Liana curiga.
"Bohong, Na! Vino lagi asik nonton nih. Katanya pengen banget praktekin langsung!" kompor Ronald berteriak agar Liana mendengarnya.
Vino melotot kesal dan memukul punggung tegap Ronald di sebelahnya, "Matiin bego videonya! Risih banget gue denger suara desahannya." marahnya.
"Hahaha ..."
Ronald mematikan video tersebut dan memasukan kembali ponselnya ke dalam celana, "Mamam tuh!" ledeknya. Kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka.
"Sayang, halo?"
"Apa hah?!"
"Maafin ya, Ronald emang gitu orangnya. Aku gak suka nonton video gituan, enakan praktekin langsung sama kamu." ujarnya membuat Liana di sebrang sana tidak segan-segan untuk mengomeli Vino,
"Sembarangan kamu kalau ngomong! Nikah dulu!"
"Eh iya lupa. Makanya hayuk nikah." ajak Vino penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...