Waktu berlalu, pagi telah berganti menjadi siang, dan siang telah berganti menjadi sore. Alissa keluar dari kelas setelah mendengar bel pulang berbunyi. Murid-murid pun berhamburan menuju parkiran untuk pulang. Ada juga yang mengarah ke ruang ekstrakurikuler dan lapangan untuk mengikuti kegiatan ekskul terlebih dahulu sampai jam lima sore.
Wanita itu berdecak sebal, suaminya sedari tadi susah sekali dihubungi. Ia berusaha untuk tetap positif thinking. Mungkin Alvian sedang rapat hingga ponselnya sengaja tidak diaktifkan. Alissa berinisiatif untuk menunggu Alvian di halte depan sekolah saja.
Sambil menunggu Alvian datang menjemput, Alissa membuka aplikasi wattpad favoritnya. Ia tidak sadar bahwa ada dua orang bertubuh besar mengintai Alissa dari jauh. Sepertinya dua orang itu adalah anak buah dari Adel.
Perlahan tapi pasti, dua orang itu berjalan mendekati Alissa yang masih asik membaca aplikasi orange. Sampai akhirnya ...
"ARGH- Mppppphhhh ..." Alissa terkejut bukan main saat ada seseorang membekapnya dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius. Saking terkejutnya, ponsel yang sedari tadi di pegangnya pun terlempar ke sisi jalan. Penglihatannya perlahan gelap. Tidak lama kemudian, Alissa tidak sadarkan diri.
"Bawa dia!" perintah seorang wanita berjaket hitam dengan masker juga topi di kepalanya. Di balik masker yang dikenakan, bibirnya membentuk sebuah seringaian jahat.
Lo akan mati, batinnya sambil memandang Alissa yang sudah tidak sadar sedang dibopong paksa masuk ke dalam mobil.
❄❄❄
Setelah rapat selesai, Alvian menutup laptop dan mendadak pergerakannya terhenti. Pikirannya terus tertuju ke arah Alissa. Matanya melirik ke jam dinding, waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Alvian mengira pasti Alissa sudah pulang.
"Niko." panggilnya.
"Iya, Pak?"
"Saya pulang duluan ya. Ada sesuatu yang penting." pamit Alvian seraya membawa tas kerjanya. Niko mengangguk dan membungkukan tubuhnya memberi hormat. Ia kembali berdiri tegak,
"Baik, hati-hati, Pak."
Alvian berdecak keras mencari kunci mobilnya yang tidak ditemukan di kantong celana bahannya. Ia merasa kantong celana yang dikenakan tidak bolong. Ia mencari-cari kunci mobil tersebut dengan panik.
"Lo cari ini?"
Pria itu terkejut dengan sosok Rizki yang tiba-tiba berdiri di dekatnya sambil memegang kunci mobil yang dicarinya sejak tadi. Kenapa bisa kunci tersebut ada di tangan Rizki?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...