Alvian menghela napas berat, setiap harinya dia hanya bisa memandangi wajah Alissa yang masih belum juga bangun. Alvian mencium punggung tangan Alissa berkali-kali, merengek pada wanita itu agar secepatnya bangun.
"Bangun, yang! Gak capek emang tidur mulu hah?" tanya Alvian kesal sambil menopang dagu.
Alvian menatap kalender yang terpasang di dinding. Minggu depan Alissa ulang tahun. Tapi melihat kondisi Alissa sekarang, apakah Alissa akan tetap tertidur di hari ulang tahunnya?
"Sa, kamu bentar lagi ulang tahun! Ayo dong bangun. Nanti Mas ajak kamu ke suatu tempat." bisiknya tepat di telinga Alissa.
Alvian kesal, lalu berdiri dari posisi duduknya, "Mas bakal cari cewek lagi nih?!" ancam Alvian karena tidak tahan melihat Alissa belum juga sadar. Alvian mengusap wajahnya, kemudian duduk kembali,
"Gaklah, Mas gak mau cari cewek lain. Kamu mah udah paket lengkap. Cantik iya, pintar iya, manis iya, imut iya, lucu iya, gak bosenin iya, pokoknya segalanya deh." Alvian terkekeh sambil mengusap punggung tangan Alissa dengan sayang. Ia menciumnya, lalu menaruh telapak tangan Alissa pada rahang bawahnya,
"I love you, Sa."
❄❄❄
"Alvian, tumben kesini?"
Alvian menoleh, lalu mendekati mamanya yang sedang duduk di ruang keluarga. Alvian memeluk tubuh Rere sambil menangis, "Ma ... Alissa, Ma." lirihnya dipelukan sang ibu.
"Kenapa, Al?"
"Alvian bosan. Alissa belum sadar juga sampai sekarang. Aku jadi gak semangat buat ngapa-ngapain." jawab Alvian dengan isakan pelan. Rere menghela napas samar, mengelus punggung tegap Alvian,
"Sabar, Nak. Serahkan semua sama Allah, ya."
Alvian mengangguk dan melepas pelukan. Ia merasa malu karena sudah menangis didepan Rere. Wanita paruh baya itu tersenyum,
"Yaudah sholat dulu sana. Ini udah masuk jam isya loh."
"Iya, Ma. Alvian sholat dulu." Alvian bangkit dari posisi duduk, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu ia masuk ke mushola yang ada di rumahnya. Ia menaruh sajadah dan memakai peci hitam miliknya. Alvian pun membaca niat dalam hati dan mulai melaksanakan sholat Isya,
"Allahu akbar."
❄❄❄
Keesokan hari, setelah Alvian pulang dari kantor, pria berkemeja satin biru tua itu langsung ke rumah sakit dan melihat Alissa belum juga bangun dari masa komanya. Alvian menghela napas samar, mencium kening Alissa dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...