Bab 36 Pernikahan

7.8K 339 4
                                    

Suasana acara pernikahan sangat sakral setelah kedua mempelai mengucap janji. Sang mempelai wanita, Meira Marsya terlihat begitu bahagia di samping pasangannya, Adam Bezer. Mereka secantik princess dan setampan pangeran. Soal tamu undangan, Meira dan Adam sepakat untuk membatasi tamu yang hadir. Hanya mengundang keluarga dan kerabat terdekat saja.

How beautiful... How touching it is.

Alunan music instrumental Bridal March - Richard Wagner yang super ikonik ini mengiring suasana semakin romantis dan khidmat.

"Na?" Mila yang berada di sebelah Aalona Galenka menepuk bahunya sembari tertawa kecil. Dia menggunakan dress di atas lutut berwarna hitam, wajahnya dipoles make-up natural, dan rambutnya juga sudah di tata hingga wanita itu terlihat sangat cantik.

"Nggak tau tiba-tiba pengen nangis ngeliat mereka. Kayaknya aku terlalu baper deh," sahut Aalona, cewek berambut panjang lurus itu menata rambutnya ke atas, tampak sangat elegan.

Mila tersenyum, "Suaminya kelihatan sayangnya banget ya," timpal Mila. Tidak semua orang beruntung bisa menikah dengan orang yang dicintai. Di depan mereka Joshua dan Arga asyik dengan ponsel mereka menjepret ke arah pengantin.

Dan tibalah Mila mempersembahkan lagu sebagai janjinya pada Meira akan menyanyi pada saat pernikahan mereka Wanita itu menjadi fokus karena suaranya yang indah dan juga penampilannya terlihat sopan dan cantik.

Mila yang sekarang lebih berani berpenampilan dan menujukkan diri di depan banyak orang. Mila yang cengeng dan malang itu telah hilang setahun lalu saat dia terpuruk, sekarang wanita berambut panjang itu sudah menata kembali hidupnya-- Dia menyanyi dengan sangat energik membuat yang menonton lebih bersemangat daripada nonton konser organ tunggal.

Bahkan Meira pun tidak menyangka Karmila yang dia kenal memiliki bakat untuk menjadi penyanyi.

🌹🌹🌹

Saturday, 12 Mei 2021 tertera di undangan Meira dan Adam, Elkana memberikan undangan itu pada penerima tamu kemudian masuk ke gedung resepsi biasanya Elkana Ambrosius tidak terlalu suka pesta.

Setelah memberikan amplop biasanya dia akan pulang walaupun yang dia hadiri pesta orang terdekatnya, tapi hari ini berbeda.

Elkana menggunakan kemeja putih dilapis jas hitam, rambutnya panjang menutupi kuping terlihat tampan. Siapa yang menyangka pemuda ini sudah menjadi pengusaha sukses. Dia lulusan salah satu universitas di California.

Awalnya Elkana tidak setuju saat dia disuruh menempuh pendidikan lebih lanjut, tapi atas dorongan orangtuanya terutama ibunya. Akhirnya Elkana menyelesaikan studinya dengan nilai yang cukup baik. Dan sekarang dia memiliki beberapa usaha sendiri yang sukses.

"Happy wedding...." Ucap Elkana menghampiri kedua mempelai. Adam tidak bisa berkata-kata karena terlalu senang teman tersibuknya datang.

"Thank you... Thank you," sahut Meira tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Rambutnya dibiarkan terurai dengan mahkota yang menghias kepalanya. Sesuai dengan gaun putihnya yang mekar.

"All the best for your marriage," ucap Elkana, sembari menyalami kedua mempelai. "This is the beginning of your paradise."

"Berasa udah pengalaman aja, EL, " Ledek Adam, tertawa. "Finally ya," kata Adam pada dirinya sendiri.

Adam dan Elkana teman dari zaman kuliah, hingga sekarang dan Adam lebih dulu menikah mereka masih berteman baik. Dulu, kedua orang ini selalu menjadi buruan wanita-wanita yang mengidolakan mereka. Dari keluarga berkecukupan dan juga ditunjang wajah tampannya, sudah pasti banyak yang mengantri.

Bukan istri bayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang