Pov Alister.Derap langkah seseorang membuatku menoleh, Mila yang sedang menangis langsung menyeka air matanya. Dan ternyata yang datang adalah Fabian, mataku terbelalak tak percaya. Dia tahu Mila di sini, tahu aku mencari Mila setahun ini tapi tidak memberitahuku.
"Ali? Kamu di sini?" Wajah kagetnya sama denganku. Tiba-tiba Mila langsung melangkah ke arah Fabian dan merangkul pria itu. Seolah duniaku berhenti berotasi melihat Mila bermesraan dengan pria lain.
"Kamu pasti mau jemput aku, kan? Aku kira kamu lupa," wajah Mila mendongak melihat Fabian. Dengan kikuk Fabian tersenyum, satu tangannya sudah melingkar di pinggang Mila.
"Mana mungkin aku lupa. Gimana kita bisa pulang sekarang? Aku sudah lapar sekali," kata Fabian. Mila tertawa, gadis yang tadi berteriak-teriak padaku kini tersenyum pada pria lain. Mereka tampak sangat dekat dan intim, apa aku harus menyerah saja. Mila tersenyum bahagia pada Fabian. Harusnya aku sadar dia sudah melupakan aku.
"Kamu masih mau tinggal di sini?" Soalnya aku mau ngunci pintu." Mila melihatku tanpa rasa bersalah. Aku mengangguk canggung, lalu berjalan di belakang kedua orang yang sedang merangkul itu.
Tunggu ini sudah malam, tidak mungkin Fabian sama sepertiku meronda di mobil menunggu di depan rumah Mila. Jadi bukan Elkana saja yang mendekati Mila. Fabian lah yang memiliki hubungan khusus dengan Mila? Pikiranku penuh dengan pertanyaan.
"Kita mau makan malam, kamu mau bergabung?" Fabian menawarkan. Sama sekali aku tidak berminat--tapi kalau dia mau mati muda di tanganku. Aku akan mengabulkannya.
"Eh, gak usah. Dia udah mau pulang kok," suara itu dari Mila yang sudah mengunci pintu gedung.
"Kebetulan aku juga sudah lapar. Ada orang yang memperkerjakan aku tanpa memberikan bayaran apa pun," ucapku menyindirnya. "Ini sudah malam, aku juga gak tahu mau makan dimana?"
Dengan penuh beban dan nada cemas Mila berkata. "Maaf. Aku lupa menyuruh Alona mencari makanan untuk kamu."
Aku tidak perduli mereka membawaku dengan terpaksa, sebenarnya aku juga tidak mau menjaga nyamuk antara mereka. "Anggap saja ini makan malam perpisahan kita," ucapku pada Mila. Aku tidak bisa menghalangi kebahagiaan Mila, kuakui Fabian lebih baik dari Elkana karena aku mengenalnya. Wanita itu menggigit bibir bawahnya tak menjawab.
Mobilku mengikuti mereka di belakang. Perasaanku bercampur aduk, kekesalan dan kemarahan, juga cemburu. Menduga-duga apa yang mereka lakukan di mobil itu, tapi aku sadar sekarang aku dan Mila adalah orang asing yang memiliki kenangan yang sama.
Baru sekarang aku merasakan pahitnya cinta. Yeah.. Aku mencintai Mila. Namun harus ikhlas merelakan kebahagiaan Mila dengan Fabian.
"Kalian mau makan apa, biar aku yang pesan?" Fabian berdiri menawarkan diri. Dia sangat santai melihatku, ya... dia telah menang. Aku mengabaikan suara Fabian.
"Pesan apa aja Bian, terserah kamu," ucap Mila tersenyum. Setelah Fabian pergi Mila bersikap dingin sedingin hamparan hujan. Dulu dia pernah sehangat hembusan nafas.
"Jadi sudah berapa lama kalian berhubungan?" tanyaku memecah keheningan.
"Hubungan? Oh... Aku gak pernah menghitung." Mila terlihat bingung. "Kenapa?"
Aku mengedikkan bahu santai. "Cuma pengen tahu, terakhir kulihat bukan Fabian yang mendatangimu. Kenapa sekarang sama Fabian kamu mesraan." kataku. Ekpresi Mila sedikit aneh. "Hubungan kalian sudah sejauh mana?" dia menggerakkan tangannya menyentuh rambut dengan gelisah.
"Aku selalu serius pada apa pun hal yang kulakukan." Mila memberitahu seakan menegaskan padaku.
Fabian datang membawa nampan minuman, sedang pelayan dibelakangnya membawa nampan berisi makanan. Sudah mencerminkan pramusaji yang telaten dia. Aku tahu Fabian memiliki restoran dan beberapa kafe. Mungkin dari situ dia terlihat berpengalaman. Mataku mengernyit melihat ada satu minuman yang berlebih di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan istri bayaran
Romans( Rate21+ ) Karmila, perempuan yatim piatu yang dijual oleh Omnya ke menjadi wanita penghibur, dia wanita yang kuat dan mandiri diusianya yang masih muda. Untuk menjaga kehormatannya dia rela melakukan apa pun. Alister Bagaskara, pengacara sukses y...