Part 2

1K 22 0
                                    

Selamat Membaca !!
-
-
-

"Kamuu?" Ucap Salma setelah laki-laki itu membalikkan badannya.
Ia merasa tidak asing dengan wajah laki-laki itu.

"Assalamu'alaikum Salma, apa kabar? " Tanya laki-laki itu sambil tersenyum menatap salma.

"Wa'alaikumssalam.. Alhamdulillah baik," Jawab Salma lalu ia mempersilahkan laki-laki itu untuk duduk di kursi teras depan rumahnya.
Lalu ia pergi ke dapur untuk membuatkannya minuman.

Salma menyuruh laki-laki itu untuk duduk diluar saja, karena Ayahnya selalu mengingatkan kepada anaknya untuk tidak membawa laki-laki yang bukan mahram ke dalam rumah.
Dan juga tidak mau jadi omongan para tetangga karena sudah lancang membawa laki-laki kedalam rumahnya meskipun itu hanya teman.

"Kamu gimana kabarnya, Van?" Tanya Salma setelah ia membuatkan teh untuk laki-laki itu.
"Alhamdulillah.. sehat." Jawab laki-laki itu, sambil tersenyum dan mendapat balasan senyuman dari Salma.

Revan laki-laki yang berpakaian seperti ustadz, ia adalah teman masa Sekolah Dasar Salma, tak lupa juga kedua sahabatnya Ghea dan Wati. Saat sekolah SD mereka sangat dekat dan berteman baik. Tapi sekarang, Revan berbeda sekolah dengan mereka. Ia melanjutkan sekolahnya untuk mondok/pesantren sejak lulus dari SD, makanya sampai sekarang mereka jarang ketemu.

"Kamu kapan pulang? kok gak bilang-bilang, kalo mau kesini?" Salma memulai pembicaraan, setelah ia duduk di kursi satunya.

"Kemarin. Iya biar suprise aja gitu. Gapapa kan?" jawab Revan setelah meminum teh yang sudah dibuatkan Salma, tadi. Revan sangat ramah dari dulu, tidak pernah berubah. Itulah yang membuat pertemanan mereka tetap ada.
"Iya, Iyya" jawab salma lalu tersenyum.

"Oiya, kita kumpul bareng lagi yuk! Sama yang lainnya juga, udah lama lho kita gak main bareng lagi. Aku juga kangen sama mereka, mumpung aku masih dirumah." Kata Revan sebelum ia pamit pulang.

"Boleh, kapan?"

*****

"Salma jangan tinggalin gue!"

"Gue cinta sama Lo, sal."

"Maafin gue, karena gue udah jahat sama Lo."

"Gue nyesel salma, maafin gue."

Salma terbangun dari tidurnya, napasnya tak tenang, ia mengucap istighfar berkali-kali untuk menenangkannya, ia duduk lalu melihat jam di layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 04:55.
Salma segera bangun dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Salma takut, mimpi itu datang terus untuk kesekian kalinya. Padahal ia sudah berusaha untuk melupakan kejadian dimasa lalu nya itu. Tapi, entah kenapa mimpi itu selalu datang dan terus menakut-nakuti Salma.

Setelah mengambil air wudhu, Salma merasa tenang. Lalu ia memakai mukenanya dan mulai menjalankan sholat subuh. Selesai sholat, ia menengadahkan tangannya dan mulai berdo'a khusyuk.

Setelah selesai, Salma merapikan alat sholat nya dan bersiap untuk mandi.
Ia mengambil handuk, lalu berjalan ke kamar mandi nya.

"Salma Ayo turun, sarapan." Teriak Sandi yang sudah ada di dapur.

"Iya Ayah, sebentar.." jawab Salma sedikit berteriak juga agar kedengaran oleh Ayahnya.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang