Part 49

277 5 0
                                    

selamat membaca!
-
-
-


"ciee yang udah lulus!!" sorak gusti pada kedua temannya.

"he lo juga lulus, agus!" sahut fahri.

"nama gue gusti, G-U-S-T-I gusti! bukan agus, ya!" tegas gusti.

"Y ajadah." jawab fahri dan zain.

"serah lo berdua." sebal gusti.

"woy bos! sini dong sinii." gusti melihat zidan yang sedang berjalan ke arahnya bersama salma.

mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan, membuat ketiga jomblo itu merasa iri, terutama gusti!.

"udah kali, pegangan mulu! gak liat apa disini ada jomblo." sindir gusti.

salma terkekeh, ia lalu melepas pegangan nya pada zidan. namun zidan malah mengeratkannya.

"biarin aja, biar yang jomblo pada iri ngeliat kita." seru zidan.

"gue jomblo dan gue ga iri." sahut zain yang sedari tadi diam.

zidan mengambil ponselnya di dalam saku celana, "gus. fotoin kita berdua dong!" lalu ia menyodorkan handphone nya ke gusti.

"anjir ganti handphone lagi lo bos?!" gusti bertanya sambil membolak-balikan ponsel itu.

zidan hanya berdehem.

"orang kaya mah beda!"

"ayo sayang, foto disana." zidan menunjuk tempat yang menurutnya bagus untuk space foto.

"eh bentar ada yang kurang." salma menjeda.

"mau kemana?"

salma kembali lagi dengan membawa buket bunga yang sudah ia siapkan dari kemarin.

"selamat atas kelulusan nya, suami kuu!" salma memberikan buket bunga itu kepada zidan. senyum manisnya ia tampilkan kepada sang suami.

"duhh bu bos so sweet banget sih. jadi pengen juga.." gusti berkata lebay.

"ya Allah.. kamu beli dimana sayang? kok aku gak tau?" zidan kebingungan karena salma sudah menyiapkan buket itu tanpa sepengetahuan nya.

"ada deh. kalo kamu tau bukan surprise dong namanya." kekeh salma.

"suka ngga?" tanya salma.

"suka bangett, makasih sayang.." zidan sudah aba-aba akan memeluk salma namun istrinya itu menahan.

"gak boleh peluk-peluk disini, banyak orang!" peringat salma.

zidan memanyunkan bibir nya, kesal.

"hfth hahaha geli banget gua ngeliat si bos kayak anak kecil." tawa gusti seakan tidak ada beban.

"hust! kedenger sama zidan mampus lo!" sahut fahri.

gusti dengan segera menutup mulutnya, untung saja zidan tidak mendengar ucapan nya.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang