Selamat Membaca
-
-
Sudah kesekian kalinya Zidan terus berjalan mondar-mandir di depan ruangan itu. Dimana didalam sana ada seorang perempuan yang sedang berjuang melawan keadaan antara hidup dan mati.Zidan terduduk di kursi besi. Ia menyandarkan tubuhnya disana. Menumpu kepala nya dengan kedua tangan. Takut, khawatir dan sedih bercampur menjadi satu dalam kepalanya. Ia mengacak rambutnya frustrasi. Sungguh sangat menyesal karena tadi ia tidak menguhubungi Salma terlebih dulu, untuk mengatakan bahwa ia ada rapat bersama Papah nya.
Sekarang musibah itu datang padanya, Salma harus terbaring lemah didalam sana. Padahal hari ini harusnya menjadi hari bahagia mereka, karena Zidan sebentar lagi akan memulai kerja. Tetapi, takdir berkata lain, Salma harus berjuang melawan sakitnya. Dan yang bisa Zidan lakukan hanyalah berdo'a agar istri muda nya itu bisa kembali sehat.
"Zidan.."
Seseorang menepuk pundaknya, ia mendongak menatap orang itu.
"Ngapain lo disini?" Tanya Zidan dengan suara yang sedikit serak.
Laila menatap wajah laki-laki itu, penampilan yang acak-acakan dan matanya yang sembab akibat terus menangis. Ia duduk di samping Zidan dengan sedikit memberi jarak.
"Dan, maafin gue." Ujar Laila, ia menunduk dalam. Takut dengan respon Zidan nanti.
"Gue minta maaf. Karena gue, Salma bisa jadi kayak gini." Lanjutnya.
"Maksud lo?" Tanya Zidan yang kebingungan.
Laila melirik Zidan sekilas, lalu ia kembali menatap ke arah depan. "Dia udah nolongin gue sewaktu gue lagi mabuk di tengah jalan. Gue gak sadar dengan apa yang gue lakuin. Gue gak tau darimana datang nya Salma, karena yang gue liat dia lari ke arah gue sambil teriak. Terus--"
Ia menarik napas terlebih dulu. Menahan air matanya yang akan turun. "Terus dia dorong gue ke pinggir jalan. Sementara dari arah belakang ada mobil yang ugal-ugalan, gue gak bisa ngapa-ngapain. Dan akhirnya.. akhirnya Salma ketabrak sama mobil itu. Dia korban tabrak lari, karena mobil itu langsung pergi aja tanpa tanggung jawab. Gue mau nolongin Salma, tapi badan gue sakit semuanya. Sampai akhirnya gue juga ikut pingsan dan dibawa ke rumah sakit sebelum lo dateng ke tempat kejadian."
Zidan benar-benar tersulut emosi, ia mendengar kan dengan jelas bagaimana Laila bercerita. Dan ia langsung menyimpulkan bahwa Laila-lah yang penyebab kecelakaan ini. Tangannya mengepal kuat, tidak terima karena istri nya harus merasakan sakit, apalagi jika Laila yang menjadi penyebab nya.
"Maafin gue, Dan.." Ucap Laila dengan lirih.
"LO EMANG--"
Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi mereka. Zidan segera berdiri menghampiri sang dokter yang baru saja keluar dari sana.
"Dok, gimana keadaan Salma?" Tanya Zidan pada dokter perempuan itu.
"Pasien mengalami pendarahan, benturan pada kepalanya mengakibatkan kekurangan darah yang lumayan banyak. Kami saat ini sedang mencari pendonor darah yang siap bersedia mendonorkan darahnya."
"Golongan nya apa dok?"
"Golongan darah nya O. Kebetulan persediaan yang ada disini juga sudah habis."
KAMU SEDANG MEMBACA
SALMA
Ficção AdolescenteBagaimana perasaan kalian jika di jodohkan dengan kakak kelas? ______________ (FOLLOW DULU, SEBELUM BACA !!) Menikah di usia muda tidak pernah ada dalam kamus seorang perempuan bernama Salma Putri Prawira. Ia harus menerima perjodohan ini, karena p...