Part 51

532 5 0
                                    

Assalamualaikum gaiss...
Gimana kabarnya nich??
Maaf ya baru bisa apdet lgi stlh berabad-abad aku menghilng dri dunia per-WP-an, aku smpet mentok karna bngung nyelesaiin cerita "Salma" ini mau kyk gmna..
Kalian mau cerita ini happy ending or sad ending nihh?

Oiya stlh aku selesaiin cerita Salma, aku akan bikin cerita baru, judulnya udh aku ksih tau di part sebelumnya!

Tpii maybe akan lama memulai update-nya
Gomenasaiii ya geiss

Baiklahh..

selamat membaca!!
-
-
-


Selesai dari acara makan malam tadi, mereka semuanya pulang.

Malam ini, Salma dan Zidan akan menginap di rumah Wildan. Karena kedua orang tua Zidan akan berangkat lagi besok pagi. Mereka pulang hanya untuk menghadiri acara kelulusan anaknya.

"Kamu besok libur kan sekolahnya?" Tanya Zidan saat mereka berada di kamar.

Salma sebelumnya sudah mempersiapkan pakaiannya untuk di bawa ke rumah Zidan, jadi ia tak perlu balik lagi ke rumah Ayahnya.

Perempuan itu menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan dari sang suami.

Zidan duduk di pinggiran kasur, di susul Salma yang juga duduk di sebelahnya.

"Besok kita jalan-jalan yuk!" Ajak Zidan seraya mengusap rambut Salma.

Salma menatap Zidan sambil tersenyum bersemangat. "Boleh!"

"Tpi emang kak Zidan ga capek, kan nanti lusa kakak harus kerja." Tanya Salma.

"Sayang.. " Zidan meraih tangan Salma dengan lembut.

"Kalo aku jalan-jalan nya sama kamu, mau sampe satu bulan bahkan satu tahun atau selamanya juga ga bakalan capek."

"Kak Zidan diajarin sama siapa hm? Pasti sama kak Gusti ya bisa ngomong kayak gini sama aku? Iyakan?" Tuduh Salma membuat Zidan merasa heran.

"Apa hubungannya sama si Gusti? Kan aku ngomong gini dari hati, Sal."

"Maca cii.." Ledek Salma sambil memasang muka jengkel nya.

Gemas dengan tingkah Salma, lantas Zidan mencubit hidung istrinya itu, membuat sang empu terjerit pelan.

"Aw! Kak Zidan sakit ih!" Salma mengelus pelan hidung nya yang sedikit mancung kedalam itu.

Bukannya kasihan, Zidan malah tertawa melihat Salma kesakitan.

"Iih ko malah ketawa sih!" Salma merubah posisi duduknya membelakangi Zidan. Kesal dengan perbuatan suaminya itu.

"Sayang jangan marah dong.." Rayu Zidan dengan suara lembutnya.

Hal itu terdengar geli di telinga Salma, namun ia tetap menampilkan wajah kesal nya.

Zidan berdiri, lalu menghadap ke arah Salma. "Maaf ya, aku ga sengaja ko. Mana yang sakit nya coba sini biar ku elus.."

Salma membiarkan Zidan untuk melakukan nya.

Namun bukannya Zidan melakukan yang di ucapkannya tadi, sekarang ia malah mencubit kedua pipi Salma yang chubby itu.

Zidan semakin tertawa melihatnya.

"Kak Zidan ngeselin ih!" Salma menggeplak tangan Zidan, membuat laki-laki itu kaget dan tidak bisa menahan tubuhnya.

Keduanya terjatuh di kasur, dengan posisi Salma berada di bawah Zidan.

Hembusan napas Zidan sangat terasa di wajah Salma, posisi mereka sangat dekat saat ini.

Namun tidak bertahan lama, mereka tersadar karena suara telepon dari handphone milik Zidan.

"Kak ada yang nelpon."

Salma bergerak kikuk saat Zidan sudah turun dari kasur lalu mengangkat telepon nya.

Laki-laki itu sudah membuat Salma jatuh hati. Ia tersenyum-senyum saat ini.

Saat Zidan sudah selesai telponannya, ia langsung menghampiri Salma lagi.

"Siapa yang nelpon kak?" Tanya Salma.

•••••••

Thank you for reading this part

Don't forget to vote and koment

See you in the next part yoowww!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang