Part 21

199 7 0
                                    

Selamat Membaca !!
-
-
-

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Salma, Ghea dan Wati berdiri di depan gerbang menunggu jemputan sama seperti yang lainnya. Hari ini Wati tidak membawa mobil ke sekolah, jadi ia akan dijemput oleh supirnya. Dan Ghea, perempuan itu sedang menunggu jemputan dari laki-laki yang disebut-sebut sebagai 'Calon Pacarnya' itu. Sementara Salma, ia akan menunggu angkutan umum. Karena ayahnya sedang bekerja tidak bisa menjemput Salma di sekolah.

Suara klakson mobil terdengar dari arah kanan, mereka bertiga menoleh ke arah suara itu. Mobil hitam yang di kemudikan oleh seorang laki-laki, memakai kacamata hitam membuat ketampanannya semakin bertambah. Bahkan Wati dan Ghea yang melihatnya pun menganga tak percaya. Kagum dan terpesona melihat pemandangan di depannya.

"Masyaallah ganteng banget.." Gumam Wati sambil terus menatap laki-laki itu.

"Astagfirullah. Dijaga matanya wat." Ucap Salma memperingatkan Wati.

Wati mengerjapkan matanya, ia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Mengucap istighfar sembari mengusap kedua matanya.

Mobil itu berhenti tepat di depan mereka. Membuat mereka kebingungan dan bertanya-tanya.

"Ehh itu bukannya Adin ya?" Gumam Ghea ketika laki-laki itu membuka kacamatanya "Ternyata ganteng banget aslinya." Ghea menatap tak percaya sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Ngeliatinnya biasa aja kali." Adin berucap setelah keluar dari mobilnya. Ia menghampiri ketiganya. "Gue tau. Gue ganteng." Ucap Adin membanggakan.

"Apaan si lo! Geer banget jadi cowok." Tukas Wati pada Adin. Laki-laki itu terkekeh pelan. "Ogah banget gue ngeliatin lo. Yang ada gue mual." Ucapnya lagi.

"Gak percaya gue. Tadi aja Lo sampe gak mingkem-mingkem ngeliatinnya." Balas Adin

"Iyaudah emang kenapa sih!?" Tanya Wati sewot

"Lah santai dong. Lo emang dari dulu gitu, gengsian." Ucap Adin pada Wati

"Tau darimana lo?"

"Lo lupa? Kita juga dulu temenan." Jawab Adin ketus

Wati memutar bola matanya. Malas sekali jika sudah berurusan sama Adin. Ia juga tau, Adin adalah teman semasa SMP nya dulu. Tapi setelah kejadian itu, Wati dan ghea tidak menganggapnya lagi sebagai teman. Hanya Salma saja mungkin yang sudah bermaafan dengan laki-laki itu. "Sorry ya, gue lupa sama lo!" Ucap Wati sekenanya.

"Ya gue minta maaf atas kesalahan gue waktu itu." Ucap Adin dengan tulus meski ada sedikit rasa gengsi pada dirinya. Namun Wati dan Ghea hanya diam tak berucap.

"Lo yakin, gak mau maafin gue?" Tanya Adin

"Kelakuan lo dulu udah bikin Salma sakit hati tau gak? Bukan Salma aja, kita juga sama. Lo udah keterlaluan sama kita." Ucap Wati tegas.

Adin terpaku diam mendengar ucapan wati. Sebegitu sulitnya untuk bisa meminta maaf pada mereka atas kesalahannya, Adin tau jika dulu ia sangat kasar pada Salma. Bahkan kejadian itu membuat Adin pergi dan pindah sekolah ke luar negeri untuk membayar kesalahannya pada Salma.

"Udahlah Wat. Gak usah dibahas lagi. Itu udah masa lalu." Ucap Salma menenangkan Wati. "Adin udah minta maaf sama kita, masa gak mau di maafin sih?" Tanya Salma pada mereka berdua.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang