Part 27

207 8 0
                                    

Selamat Membaca Readers !
-
-
-

"Berhenti kak, sampe sini aja anterinnya."

Zidan tidak membalas ucapan Salma, ia terus mengendarai motornya sampai parkiran sekolah. Salma hanya mendengus sebal, di hari Jum'at pagi ini ia pasti akan mendapat cibiran dari para warga sekolah, karena melihat zidan yang membonceng salma, memang ini sudah biasa. Tapi kemarin-kemarin salma turun di pertigaan dekat sekolah, dan sekarang ia harus turun di parkiran membuat orang-orang melihat mereka dengan pandangan yang tak suka.

"Tuh kan, banyak yang liatin kita, kak." Rengek salma

Lihat saja sekarang banyak yang melihat mereka berdua. Dan Zidan bahkan tak menghiraukannya, sedangkan salma sudah malu dan ingin menghilang saja saat ini.

"Biarin aja." Zidan menyandang tasnya dan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana.

"Iih kak Zidan yang gapapa, tapi Salma yang malu." Salma mengerucutkan bibirnya.

Zidan menatap perempuan itu "Lo malu berangkat bareng gue?"

Salma mengerjapkan matanya, "eh nggak, gak gitu maksudnya kak." elaknya

Zidan mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Bagus, nurut sama gue."

"Iya." Balas Salma malas

Setelah mengatakan itu, Zidan segera berjalan meninggalkan salma di parkiran.

Salma menghela napas lega, pikirnya Zidan akan marah tapi ternyata tidak. Sudahlah, ia tak akan memikirkannya. Salma juga berjalan melewati koridor kelas, berada jauh di belakang zidan.

"SALMA TUNGGU!!"

Teriak Wati dari arah belakangnya membuat salma menoleh. Wati berjalan tergopoh-gopoh sambil memegang tali tas yang ada di punggungnya.

"Tunggu dulu" Wati mengatur napasnya yang terengah-engah. "Ghea Sal, Ghea.."

"Kenapa Wat? Ada apa sama Ghea?" Tanya Salma yang juga ikut panik.

Wati menetralkan napasnya. "Ghea udah jadian sama Irvan! Astaga. Gue seneng banget dengernya."

Salma diam menampilkan wajah sebalnya, ia pikir sahabatnya itu kenapa-napa tapi wati malah memberitahunya seperti ini. Berita yang unfaedah.

"Kok diem sih? Gak seneng ya liat temen lo itu jadian sama Irvan?" Tanya Wati mengintrogasi

Salma mengerutkan keningnya, "Aku seneng kok. Tapi biasa aja."

Wati memicingkan matanya "Yee lo iri ya? Lo juga mau kan pacaran?" Goda wati sambil menunjuk wajah salma.

"Nggak ih. Siapa yang iri?" Salma berjalan kembali diikuti Wati di belakangnya.

"Lo jangan pacaran deh Sal, modelan kayak lo tuh gak pantes buat pacaran. Mending langsung Nikah aja." Ucap Wati yang sudah ada di samping Salma.

Salma terdiam mendengar ucapan temannya itu. Mending langsung nikah, ya memang ia akan menikah, Wati belum mengetahuinya. Salma tak bisa membayangkan melihat wajah sahabat-sahabatnya ketika mengetahui Salma akan menikah minggu depan.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang