Part 11

269 5 0
                                    

Selamat Membaca !!
-
-
-

"Kak Zidan ganteng banget ya" ucap wati yang keliatannya greget

"Hooh. Udah ganteng, wakil ketua OSIS, anaknya yang punya sekolah ini pula. Beruntung banget pasti yang jadi ceweknya." Sambung ghea

Dulunya itu adalah milik kakeknya Zidan, dan sekarang sekolah itu diserahkan pada anaknya, yaitu Papah nya Zidan.

"Apaan sih kalian. Gak boleh ghibahin orang, dosa tau." Pasti tau lah siapa yang ngomong

"Salma, kita gak ghibahin kok. Kan kita ngomongin dia yang baik-baik nya." Ujar Wati

"Sama aja wat. Ghibah itu bukan tentang kita ngomongin orang hal buruknya aja, tapi semuanya tentang orang itu namanya ghibah."

Keduanya hanya mengangguk saja.

"Kalian tau kan Ghibah itu sama aja kita makan bangkai teman kita sendiri, kalian mau emangnya?" Lanjutnya

Keduanya bergidik ngeri, karena mendengar omongan salma.

"Ihh enggak sal, yakali gue makan bangkai manusia." Ucap wati, ghea pun mengangguk tanda setuju dengan perkataan wati

"Maaf ya, sal. Kita gak bakalan Ghibahin orang lagi kok." Ucap Ghea sambil menunjukkan dua jarinya 'telunjuk dan jari tengah' pertanda peace.

"Iya iya, tapi jangan di ulangin lagi ya."

Keduanya mengangguk sambil tersenyum.

Mereka bertiga masuk ke kelas, lalu duduk di bangku masing-masing. Ghea dan wati duduk bareng, sedangkan Salma duduk dengan siswi yang bernama Silvi.

Tak lama guru pun masuk ke kelas untuk mengajar.

*****

"Alhamdulillah.. tu guru keluar juga. Pusing gue, kenapa sih harus ada mapel matematika. Udah tau otak gue gak bisa mencerna." Ucap Wati mendengus sebal.

"Gak boleh ngomong gitu wati." Kata Salma

"Dahlah kantin aja yuk, laper nih." Ajak ghea pada keduanya.

Ketiganya keluar kelas dan berjalan menuju kantin.
Sesampainya disana, mereka tidak melihat meja yang kosong, semuanya sudah penuh oleh siswa/i yang sudah kelaparan itu.

"Yah ramee banget gais, kita duduk dimana ini?" Tanya ghea yang terlihat tidak bersemangat.

"Yaudah kita beli makanannya aja, nanti kita makannya di kelas." Ucap salma

Mereka berjalan menuju stand makanan, dan membeli roti serta minuman saja.

Saat ingin kembali ke kelas, langkah mereka terhenti karena panggilan dari arah belakang.

"Salma!"

Ketiganya lantas membalikkan badannya dan menengok ke belakang mencari arah dari suara tersebut, dan terlihat tiga orang laki-laki yang sedang duduk di meja kantin, apa mungkin mereka yang memanggilnya?

"Aku?" Tanya Salma pada mereka sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, sini duduk bareng kita." Ucap salah satu nya.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang