Part 26

192 8 0
                                    

Selamat Membaca Readers!!
-
-
-

Aku balik lagi gais, semoga gak bosen baca cerita ku.

Maafin yang selalu lama upload ceritanya. Aku gak bisa janji untuk bisa upload tiap hari. Sebisa aku aja ya gais.. hehe

Yaudah deh, nih silahkan baca.

Happy reading all

________---________

"Dan.." Panggil Yunita sambil mengetuk pintu kamar Zidan.

"Masuk aja, Bunda. Gak di kunci." Seru zidan masih di dalam kamarnya.

Yunita membuka pintu dengan perlahan, ia tersenyum melihat anaknya itu sedang duduk bersila dan beralaskan sejadah. Ya, zidan telah selesai dengan sholat nya. Yunita menghampiri zidan. Meskipun Zidan anak geng motor tapi ia selalu taat untuk beribadah, selain itu ia juga menurut apa perkataan orang tua nya.

"Kenapa Bun?" Tanya Zidan yang masih mengenakan sarung dan peci. Segera Zidan melipat sejadahnya dan duduk di tepi ranjang.

"Setelah ini kamu siap-siap. Kita bakal datang ke rumah salma." Kata Yunita lalu tersenyum

Zidan mengernyit heran. "Ada acara apa emangnya, Bun?"

Yunita tersenyum. "Nanti juga kamu bakalan tau, Dan. Udah kamu siap-siap ya."

Zidan mengangguk malas. Ia tidak begitu minat dengan acara seperti ini, yang pastinya hanya di hiasi dengan obrolan kedua orangtuanya saja. Zidan bosan.

"Bunda sama papah tunggu di bawah." Ucapnya lagi sambil berjalan keluar dari kamar zidan.

Zidan menghembuskan napasnya berat. Sebenarnya Zidan ada rasa senang juga karena bisa ke rumah salma, dan tentunya ia akan bertemu dengan perempuan itu. Bibirnya terangkat menjadi sebuah senyuman, membayangkan wajah perempuan itu.

Zidan tersadar dari lamunannya. Tidak baik jika terus memikirkan salma, apakah perempuan itu mempunyai perasaan yang sama padanya? Zidan menggeleng pelan, lalu mengambil ponselnya yang ada di atas meja, berniat akan menghubungi seseorang.

"Iya, Dan?"

"Za, sorry. Malem ini gue gak ikut kumpul dulu." Ucap Zidan ditelepon nya pada Zain.

"Oke santai aja, Dan."

"Thanks, za"

Zidan berpikir sebentar, ia akan memberitahu temannya tentang ini atau tidak?

"Za."

Zain hanya berdehem di balik telponnya.

"Malem ini gue mau ke rumah salma." Ucap Zidan

Terdengar suara semburan air dari sana, lalu Zain terbatuk-batuk dibalik telponnya.

"Eh kenapa Za?" Tanya Zidan panik pada Zain

Zain menghela napas, "nggak Dan, tadi gua cuma kaget aja."

Zidan mengernyit bingung. "Kenapa?"

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang