Part 37

187 4 0
                                    

Selamat Membaca!!
-
-
-


Salma berjalan malas menaiki tangga, beberapa kali ia menghela napasnya. Hari ini ia begitu tidak bersemangat, Zidan masih tidak memperdulikannya. Apalagi ketika tadi ia pulang bersama Adin.

"Pulang sama siapa?"

Salma diam, ia juga tidak tahu akan pulang dengan naik apa. Mana mungkin kendaraan umum akan lewat di waktu sekarang, mengingat dirinya yang baru saja selesai mengikuti les matematika.

"Udah sama gue aja," ajak Adin, mengetahui Salma yang sedikit kebingungan.

Perempuan itu mengangguk membuat Adin tersenyum tipis. Tak apalah Salma ikut dengan laki-laki itu, dan ia juga akan duduk di bagian belakang mobil tidak di depan lagi seperti biasanya.

Sebelum salma memasuki mobil Adin, ia melihat sebuah motor besar melewatinya, Zidan membonceng Laila. Salma menatap nanar keduanya, suaminya malah membawa perempuan lain dan kenapa laki-laki itu baru pulang sesore ini apalagi sambil membawa Laila, sebenarnya habis dari mana mereka?

"Ayo Sal, kenapa diem?" Tanya Adin berada di dalam mobilnya. Salma segera membuka pintu mobil dan duduk di belakang.

"Kok bisa ya kak Zidan ngebonceng kak Laila?" Gumam Salma sembari meletakkan tasnya di atas meja belajarnya.

Salma merebahkan tubuhnya di kasur, mengapa ia begitu malas untuk melakukan kegiatan apapun, bahkan sekarang Zidan belum pulang, dan dirinya hanya sendirian, entah ayahnya sekarang berada dimana.

Salma menghela napasnya. Terdengar suara pintu kamarnya yang terbuka, segera ia membenarkan posisinya menjadi duduk. Terlihat Zidan yang berjalan dengan wajah datar ke arahnya.

"Kak Zidan baru pulang?"

"Abis darimana kak, kok baru pulang?" Tanya Salma lagi ketika Zidan tidak membalas ucapannya.

"Kak Zidan jawab."

"Berisik!" Ujar Zidan sedikit membentak. Seketika Salma langsung terdiam menutup mulutnya rapat-rapat.

"Maaf kak, aku cuman khawatir aja sama kak Zidan." Cicit Salma sembari menunduk.

Zidan tak mempedulikan Salma, ia segera menyambar jaket geng motornya dan keluar dari kamar Salma.

"Kak Zidan mau kemana?" Salma segera berlari menyamai langkahnya dengan cowok itu.

"Kak, kak Zidan!" Salma terus memanggil Zidan, dan cowok itu tetap berjalan menuju pintu utama.

Salma segera berjalan terlebih dulu dan menghadang Zidan dengan merentangkan kedua tangannya dihadapan cowok itu.

"Kak Zidan gak makan dulu? Nanti aku masakin ya. Tapi kakak jangan pergi." Ucap Salma memohon dengan menampilkan puppy eyes nya.

Zidan memutar bola matanya. Ia tak menghiraukan ucapan Salma, dan berjalan melewati perempuan itu dengan mudahnya.

"Kak Zidan aku mohon jangan pergi. Maafin aku, kak!" Salma terus berusaha untuk mencegahnya. Namun laki-laki itu tetap berjalan menuju motor besarnya.

SALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang