Selamat Membaca !!
-
-
-Tiga orang laki-laki yang berjalan di koridor mampu membuat para perempuan yang didekatnya merasa terpesona dan memekik histeris melihat ketampanan mereka bertiga. Pasalnya setelah adanya Adin yang bersekolah disini, ia jadi seorang Most Wanted di sekolahnya, setelah Wakil ketua osis SMA Nusa Bangsa.
"Hai cewek, kenalan dong" Kata Yoga sambil menyugar rambutnya ke belakang. Laki-laki satu ini memang tampan, tapi hanya dirinya yang merasa.
Perempuan itu berteriak histeris, karena telah disapa oleh laki-laki idaman para perempuan. Lebayy!
Kedua temannya itu hanya menggelengkan kepalanya, karena sikap teman nya yang satu ini selalu tebar pesona padahal ketampanan nya hanya pas KKM, emngnya nilai?
"Heh, jangan sok kegantengan lo!" Kata Irvan yang langsung menarik kerah baju Yoga dan segera melenggang pergi menuju kelas mereka.
"Din, lo udah ngerjain PR matematika belom?" Tanya yoga saat mereka sudah duduk di bangku masing-masing,
Irvan dengan Yoga dan Adin yang duduk sendiri.Adin hanya menggelengkan kepalanya singkat, sebagai jawaban dari pertanyaan konyol temannya itu.
"Ya pasti belom lah, bego! emangnya lo udah, hah?" Tanya Irvan manikkan kedua alisnya.
"Ya-ya belom juga sih." Jawab Yoga sambil menampilkan gigi-gigi nya. "Pusing gue kalo udah ngeliat angka, bawaan nya pengen mual. Ditambah lagi pak Soni yang galak nya naudzubillah.." lanjutnya
"eh Din! Mo kemana lo, baru juga duduk." Tanya yoga saat melihat Adin yang hendak keluar kelas dan meninggalkan tas nya.
"Rooftop." Jawab Adin tanpa menolehkan kepalanya.
"Gue ikutt woyy!!"
lantas kedua temannya itu langsung mengikuti Adin yang akan meninggalkan pelajaran Matematika, alias Bolos!
Mereka tidak mau jika harus disuruh ke depan karena tidak mengerjakan PR matematika, mendingan mereka pergi ke rooftop daripada harus kena hukuman dari pak Soni.Saat Adin pindah sekolah kesini, ia hanya sendiri tidak mempunya teman. Tetapi karena sikap Yoga yang gampang bergaul dengan anak baru, jadi ia meminta untuk menjadi teman Adin, tak lupa ia mengajak Irvan juga yang tingkat ketampanan nya sama seperti Adin. Tapi masih lebih cakep Adin sih!
_____
Dari masuk kelas tadi hingga sampai istirahat kejadian kemarin dirumahnya terus kepikiran di kepala Salma, Adin yang meminta maaf kepadanya terus saja terbayang. Bukan apa-apa, Salma bersyukur karena Adin akan berubah dan tidak akan menyakiti nya lagi. Tapi satu sisi ia tidak percaya dengan omongan nya, yang hanya ucapan saja tidak menepati janjinya.
"Sal." Ucap Wati, tak ada jawaban dari sang empu.
Wati menatap Ghea, dan ia hanya menaikkan bahunya pertanda tidak tahu, karena sedari tadi Salma hanya melamun saja sambil menopang dagunya dengan kdua tangan.
"SALMA !? " Ucap kedua nya serempak.
Untung para siswa lain sudah pergi ke kantin, kini hanya ada mereka bertiga saja di kelas.
Salma berjingkat kaget kala mendengar bentakan dari kedua sahabatnya itu, lantas ia mengusap dada nya pelan dan mengucap istighfar.
"Astagfirullah.. kalian ngapain sih, ngagetin aja deh!""Kita dari tadi manggil Lo, sal. Kenapa si lo dari tadi diem Mulu?" Tanya Wati sebal
"Gapapa kok." Jawab Salma
"Ih kayak cewek aja Lo, ditanya kenapa jawabnya gapapa."
"emang iya dia cewek, watiii" Ucap Ghea sambil menjitak pelan kening wati.
Salma yang melihat dua temannya itu hanya bisa tersenyum.
"Yaudah yuk, kita ke kantin. Udah laper nih!" Ajak Salma dan beranjak pergi ke luar kelas.
Ketiga nya kini sudah ada di kantin dan memakan makanannya setelah memesan tiga mangkok mie ayam, dan tiga gelas es teh manis.
"Aku mau ngomong sesuatu, boleh?" Tanya salma sambil menyuapkan mie ayam ke dalam mulutnya.
"Ngomong aja sal, kayak lagi sama siapa aja Lo." Jawab Wati
"Iya, mau ngomong apa emangnya?" Tanya Ghea juga.
Salma menghela napas pelan,
"Ini tentang Adin.""Kenapa dia? Kasar lagi sama Lo? Awas aja sampe Lo kenapa-napa gara-gara dia." Ucap Wati sambil mengepalkan tangannya di atas meja.
"enggak, dia gak apa-apain aku kok."
Jawab salma sambil tersenyum tipis
"Dia kemarin dateng ke rumah aku cuma mau minta maaf aja, habis itu dia pulang." Jelasnya."Minta maaf? Yah palingan juga dia ngelakuin kesalahannya lagi." Kata Ghea sambil menyeruput es teh nya.
"Bener tuh, gak percaya gue sama ucapan dia." Sambung Wati.
"Tapi kayaknya dia udah beneran tobat deh, gak bakalan ganggu aku lagi." Kata Salma dengan wajah meyakinkan.
"Kalo dia beneran udah tobat, gue mau liat beneran apa kagak. Jangan cuma janji nya aja harus ada bukti!" Kata Ghea
Kedua nya mengangguk percaya. Mereka melanjutkan acara makannya lagi, dan tak lama mereka masuk ke kelas lagi karena bel masuk kelas sudah berbunyi.
******
Kring! Kring! Kring!
Bel pulang sudah berbunyi pertanda kegiatan kegiatan belajar mengajar telah selesai, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelasnya dan pulang ke rumah masing-masing.
Salma yang sedang menunggu jemputan ayah nya itu, ia berdiri sendirian di depan gerbang sekolah. Wati dan Ghea sudah pulang duluan dengan jemputan nya masing-masing.
Sesekali salma melirik arloji yang ada di pergelangan tangannya, sudah hampir 15 menit ia berdiri di tempat.Hingga..
"Hai cantik, main yuk sama om!"
Dari sebelah kiri sudah ada Dua orang preman yang akan mendekat pada salma.
Salma lantas bergerak mundur dan melihat kanan kiri yang sudah sepi tidak ada orang lagi disekitarnya."Ma-mau ngapain kalian?" Tanya salma gugup karena dua preman itu semakin mendekati salma. Ia semakin jauh melangkah mundur. Hingga tangannya berhasil di cekal oleh salah satu preman itu.
"Gak usah takut, kita gak ngapa-ngapain kok." Kata salah satu preman itu.
Bugh! Bugh!
Seorang laki-laki datang, lalu ia meninju keras yang mendarat di salah satu pipi preman itu, dan satunya lagi juga. Mereka menyeka sudut bibir yang berdarah.
"A-adin." Ucap Salma kaget ketika melihat Adin yang masih dengan raut muka datarnya itu.
"Pergi!"
Ucap adin sembari melayangkan bogeman terakhir yang mendarat di perut mereka. Tanpa pikir panjang lagi lantas mereka pergi meninggalkan tempat itu."Lo gak kenapa-napa?" Tanya Adin cemas, tapi masih dengan muka datarnya.
"Aku gapapa kok, makasih ya!" Ucap salma dan ia beranjak pergi, namun tangan nya dicekal terlebih dulu oleh Adin.
"Pulang bareng gue." Salma mengangguk singkat. Dan kini Adin membawa Salma menuju mobilnya.
Selama diperjalanan pulang, hanya ada keheningan diantara mereka. Salma menatap jendela dan melihat jalanan yang sudah sepi, membuat Salma bosan dengan perjalanan ini.
"Lain kali hati-hati" ucap Adin, saat mereka sudah sampai di pekarangan rumah Salma.
Salma hanya mengangguk,
"Makasih ya, sekali lagi." Ucap salma dan ia langsung pergi masuk ke dalam rumah.Tanpa sadar bibir itu terangkat hingga membuat senyuman manis yang jarang ia lihat kan.
"Sama-sama" ucap Adin setelah Salma masuk ke rumahnya, dan ia langsung menancap gas untuk pulang.
Jangan lupa vote and komen!
Makasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
SALMA
Novela JuvenilBagaimana perasaan kalian jika di jodohkan dengan kakak kelas? ______________ (FOLLOW DULU, SEBELUM BACA !!) Menikah di usia muda tidak pernah ada dalam kamus seorang perempuan bernama Salma Putri Prawira. Ia harus menerima perjodohan ini, karena p...